Dirut BPJS Kesehatan Optimis Tahun 2024 Indonesia Mencapai UHC

Daerah, Kep. Nias120 Views

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, GUNUNGSITOLI – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial  (BPJS) Kesehatan optimis pada tahun 2024 Indonesia mencapai cakupan kepesertaan semesta Program JKN atau Universal Health Coverage (UHC).

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti dalam acara Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan Tahun 2023 secara hybrid (luring dan daring) dengan tema “Kolaborasi dalam Transformasi Mutu Layanan yang Mudah, Cepat dan Setara kepada peserta JKN”, Senin (2/10/2023).

Melalui transformasi ini, dikatakan Ghufron, BPJS Kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan yang mudah diakses, cepat pelayanannya, dan setara untuk setiap peserta JKN.

“Salah satu langkah nyata yang telah diambil BPJS Kesehatan adalah peningkatan akses layanan kesehatan bagi peserta JKN, terutama bagi masyarakat yang berada di Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan yang Memenuhi Syarat (DBTFMS),” jelasnya.

Selain itu, transformasi mutu layanan mencakup administrasi pelayanan juga terus digalakkan BPJS Kesehatan. Proses administratif lebih sederhana, seperti penggunaan KTP saat mengakses layanan kesehatan, tanpa perlu fotokopi berkas, alur layanan rujukan yang efisien, dan digitalisasi pelayanan dan pengklaiman.

Demikian juga dengan percepatan penyelesaian pengaduan peserta melalui BPJS Satu menjadi langkah proaktif dalam menjawab kebutuhan peserta JKN, dimana tingkat kepuasan peserta JKN telah mencapai 89,6 persen yang menunjukkan inisiatif BPJS Kesehatan memberikan hasil yang positif.

Menurut Ghufron, Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 telah memberikan dasar yang kuat untuk kerja sama yang lebih erat antara BPJS Kesehatan, kementerian dan lembaga, serta pemerintah daerah dalam menyelenggarakan Program JKN dan memastikan perlindungan kesehatan bagi seluruh penduduk.

“Per 1 September 2023 cakupan kepesertaan JKN mencapai lebih dari 262,74 juta jiwa atau 94,60 persen dari total seluruh penduduk, ini merupakan bukti nyata dari upaya bersama untuk menghadirkan perlindungan kesehatan bagi masyarakat Indonesia,” ujar Ghufron.

“Pemanfaatan layanan kesehatan yang signifikan oleh peserta JKN pada tahun 2022 dengan 502,8 juta kunjungan adalah pencapaian luar biasa. Ini mencerminkan kepercayaan yang semakin tinggi dari masyarakat Indonesia terhadap Program JKN,” sambungnya.

Dikesempatan tersebut, Direktur Utama BPJS Kesehatan mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan yang telah berkomitmen meningkatkan mutu pelayanan JKN tahun 2023.

Untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdapat beberapa kategori, mulai dari dokter praktik perorangan, dokter gigi, puskesmas, dan terakhir kategori klinik pratama.

Sedangkan di tingkat Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) terdapat kategori klinik utama, rumah sakit kelas D, rumah sakit kelas C, rumah sakit kelas B, serta rumah sakit kelas A. Selain itu juga terdapat pengumuman pemenang dari Lomba Video Transformasi Mutu Layanan Fasilitas Kesehatan Tahun 2023.

“Mari membangun masa depan kesehatan Indonesia yang lebih cerah melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan setara. Bersama kita ciptakan masyarakat Indonesia yang sejahtera dan berdaya saing,” tutup Ghufron.

Ditempat berbeda, terpantau awak media ini, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli, mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli, mewakili Direktur UPTD RSUD dr. M. Thomsen Nias, mewakili Direktur RSU Bethesda, Kepala Puskesmas Gunungsitoli Selatan dan pimpinan Klinik Pratama Theresia, tengah mengikuti Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan Tahun 2023 di ruang Rapat Kantor BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli.

Adapun pesan yang disampaikan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli, Nancy Agitha kepada para pimpinan rumah sakit dan klinik di Gunungsitoli untuk memberikan kualitas layanan terbaik kepada peserta JKN.[]

Comment