Ekonomi Kritis Lahirkan Pribadi Sadis

Opini135 Views

 

 

 

Penulis : Rantika Nur Assiva | Mahasiswi

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Semakin marak terjadi kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang suami kepada istri hanya karena permasalahan ekonomi.

Hal ini menunjukkan betapa lemahnya pengelolaan emosi dan daya tahan menghadapi persoalan kehidupan. Ini adalah potret buram kehidupan sekuler kapitalistik yang jauh dari keimanan.

Seperti dilansir dari Republika.co.id, seorang suami (N 25 tahun) kesal diminta uang belanja hingga memutuskan membunuh istrinya sendiri (M 24 tahun) di dalam rumah kontrakan di Kampung Cikedokan, RT 01, RW 04, Desa Sukadanau, Bekasi-Jawa Barat, pada Kamis (7/9/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.

Kapolsek Cikarang Barat, AKP Rusna Wati mengatakan, N membunuh istrinya karena kesal ketika ditanya masalah uang belanja.

Menurut Rusna, sebelum melakukan pembunuhan, pelaku dan korban sempat cekcok masalah ekonomi, lalu korban ditampar hingga jatuh ke lantai, dan setelah itu terjadilah pembunuhan.

Kasus yang sama terjadi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tepatnya di Dusun Warung Wetan, RT 06/03, Desa Imbanagara.

AM (51 tahun), seorang juru parkir diamankan polisi atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menewaskan istri sirinya, TM (40 tahun), di kediaman pelaku.

Kapolres Ciamis, AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro mengatakan, peristiwa itu berawal pada Sabtu (9/9/2023) malam, dimulai ketika pelaku meminta uang hasil parkir yang dipegang korban, namun tidak diberikan. Kemudian timbulah percekcokan dan berujung KDRT hingga tewas, (kompas.com, 15/9/2023).

Beberapa kasus yersebut memberi gambaran bahwa sistem kapitalis  mengakibatkan ekonomi yang semakin sulit dipenuhi – baik untuk kebutuhan sehari-hari ataupun memenuhi gaya hidup sesuai perkembangan zaman.

Namun,  akidah Islam memberi kekuatan dan kesabaran seorang hamba menghadapi kesulitan dan beratnya kehidupan. Keimanan menjadi perisai untuk sabar dan tetap dalam kewarasan ketika bertemu masalah sehingga tidak berbuat maksiat.

Di sisi lain, seharusnya negara membantu rakyat agar hidup tenang, aman, dan damai dalam suasana keimanan, dengan memenuhi kebutuhan manusia dan mensejahterakannya secara menyeluruh dalam aspek ekonomi, pendidikan, politik, dll. Wallahua’llam Bisshawwab.[]

Comment