Penulis: Novita Darmawan Dewi, Mahasiswi UT
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Jalan yang rusak tentu berbahaya, pengendara bisa terjatuh, bahkan kehilangan nyawa karenanya. Kondisi Jalan Cikawari yang berada di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung adalah salah satu dari masih banyaknya jalan dengan kondisi mengenaskan di negeri ini.
Jalan tersebut memiliki banyak bebatuan di atas aspal. Usut punya usut, seperti ditulis jabarekspres.com, jalan yang menjadi penghubung antara desa di Kecamatan Cimenyan itu sebelumnya telah mendapatkan perbaikan pada tahun 2022. Namun, perbaikan tersebut hanya dilakukan pada sebagian jalan saja.
Meraup Untung Proyek di Atas Penderitaan Rakyat
Jalan berlubang adalah akibat kecurangan antara penanggung jawab projek dengan kontraktor – kualitas aspal di bawah standar sehingga mudah terkelupas. Proses perbaikan jalan yang tidak tuntas, adalah sederet permasalahan berulang seputar perbaikan jalan.
Jalan pun cepat rusak dan berlubang. Kualitas jalan yang harusnya bisa bertahan hingga empat tahun, hanya bertahan dua tahun saja. Ini jelas sebuah kezaliman.
Akibat keculasan oknum aparat dan kontraktor, masyarakat yang menjadi korban. Jalan raya seolah rimba raya, banyak pengguna jalan yang mengalami kecelakaan, mulai dari jatuh, terluka hingga meninggal dunia.
Bisa dibayangkan, korban harus mengeluarkan biaya untuk berobat dan memperbaiki kendaraan. Apalagi jika ada pejuang nafkah yang jatuh hingga meninggal dunia, keluarganya akan kehilangan sumber nafkah. Ternyata efek domino dari kerusakan jalan ini nyata adanya.
Islam Memberikan Solusi
Praktik culas proyek perbaikan jalan merupakan bagian dari problem korupsi di negeri ini. Islam sebagai agama paripurna, mengatur semua aspek kehidupan, termasuk persoalan bagaimana meriayah (mengurus) berbagai kebutuhan rakyat dengan baik hadir untuk memberikan solusi.
Setidaknya butuh tiga instrumen sekaligus yang ditawarkan Islam, yaitu ketakwaan individu, kontrol sosial berupa amar makruf nahi munkar oleh masyarakat, dan penerapan aturan yang tegas oleh negara.
Islam Mewujudkan Semua Solusi
Islam mengajak masyarakat agar membentuk individu yang bertakwa, mereka takut untuk melanggar aturan Allah Swt., termasuk aturan haramnya korupsi.
Islam telah mengharamkan korupsi. Allah Swt. berfirman,
وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ࣖ
“Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 188).
Sistem pendidikan Islam juga membentuk sosok berkepribadian Islam sehingga menjadi benteng pencegah perilaku korup, baik pada diri aparat, pelaku bisnis, maupun rakyat secara umum.
Selain itu, masyarakat Islam memiliki kesadaran untuk menegakkan amar makruf nahi munkar sehingga tindakan korupsi sedikit saja segera mendapatkan sanksi sosial. Dampaknya, korupsi tercegah sehingga tidak sampai membudaya di tengah masyarakat.
Instrumen yang paling utama adalah negara sebagai pelaksana syariat Islam. Syariat tegas mengharamkan korupsi. Sistem perekrutan pegawai dan penguasa telah didesain mensyaratkan ketakwaan sehingga orang yang gemar bermaksiat akan tercegah memegang sebuah amanah.
Negara akan mengawasi harta pejabat dan ketika ada kenaikan yang tidak wajar akan segera diminta membuktikan asalnya. Jika hujahnya tidak bisa diterima, pejabat itu mendapatkan sanksi yang tegas. Teknisnya bisa dengan pemiskinan, kurungan, pengasingan hingga hukuman mati.
Para penguasa harus memberi teladan yang baik. Mahkamah Mazhalim bisa memberi hukuman pada penguasa yang terbukti berbuat zalim pada rakyat. Bahkan, jika dirasa kezaliman itu menghilangkan sifat adil yang merupakan syarat menjadi penguasa, dia bisa diberhentikan.
Inilah solusi islam terhadap permasalahan korupsi proyek jalan. Dengan demikian, jalan dalam islam berkualitas tinggi sehingga menghadirkan keamanan dan kenyamanan bagi rakyat. Sungguh, inilah yang kita semua inginkan. Wallahu a’lam.[]
Comment