Komunitas Smart Muslimah Generation Gelar Kajian Remaja Bertajuk “Inilah Jalanku”

 

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, BREBES — Smart Muslimah Generation Brebes gelar kajian Remaja bertema “Inilah Jalanku” di Taman Juang Brebes, Jawa Tengah, Ahad (28/5/2023).

Hadir dalam kesempatan tersebut ustadzah Novi yang sangat antusias membahas tentang krisis jati diri remaja saat ini.

Menurut ustadzah Novi, hal tersebut terjadi karena mereka melupakan identitas sebagai seorang muslim. Mereka malu menunjukkan jati dirinya sebagai seorang muslim. Dirinya menjelaskan bahwa hal ini sudah tertuang dalam Quran surat Al maidah ayat 3 :

“Pada hari ini telah aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah aku ridhai Islam sebagai agamamu….”

Namun menurut ustadzah Novi, remaja hari ini jauh sekali dari nilai dan identitas keislamannya. Hal ini dipengaruhi oleh minimnya ilmu agama serta arus masuk informasi yang bebas.

“Begitu banyak aplikasi unfaedah yang muncul di sosial media dan itu bisa dengan mudah diakses oleh para remaja kita hari ini, pendidikan dan lingkungan sekitar yang tidak mencerminkan jati diri muslim.” Ujarnya.

Ustadzah Novi menambahkan bahwa ketika seorang remaja sudah baligh maka mereka itu sudah dikenai beban hukum dalam kewajiban (taklif) jadi standar hidupnya pun harusnya Islam dwngan menyetir QS. Al Mudatsir ayat 38. “Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya,”

Namun faktanya, lanjut ustadzah Novi    standar hidup remaja adalah berkiblat pada barat mulai dari pemikiran, makanan, sampai tingkah laku.

“Semuanya sangat jauh dari Islam. Pemahaman mereka terkikis dan mengalami kemunduran.” Tegasnya.

Ustadzah Novi mengatakan, sekulerisme menjadi penyebab remaja memisahkan agama dari kehidupan. Masuknya budaya asing yang membius dan meracuni pemikiran remaja kita hari ini.

“Sebenarnya, kita bisa melihat contoh atau teladan dari Islam sendiri karena sejatinya Islam telah banyak menorehkan tinta emas ketika syariat Islam diterapkan dalam kehidupan.” Ujarnya.

Dalam kesempatan kajian Remaja itu, ustadzah Novi juga memaparkan bahwa banyak ilmuan dan pejuang Islam yang  telah menorehkan tinta emas di usia remaja seperti Muhammad Al Fatih yang menaklukkan konstantinopel di usia 21 tahun, imam Syafi’i yang hafal 30 juz di usia 7 tahun dan masih banyak lagi yang lain.

Dalam kajian tersebut, ustadzah mengingatkan bahwa hanya ada dua pilihan dalam hidup ini, taat atau maksiat. Menururt ustadzah Novi, satu-satunya solusi untuk menuntaskan masalah remaja hari ini adalah dengan terus mengkaji Islam secara intensif.

“Kita harus memahami cara menyelesaikan permasalahan yang ada dan ketika sudah ditunjukkan dengan jalan hijrah, harus segera diambil.  Tidak bisa hijrah itu sendirian maka harus bersama sama.”

Dunia ini tambah ustadzah Novi, hanya sementara. Kaya, miskin, tua dan muda semua pasti mendapatkan ujian. Satu-satunya solusi adalah harus mengaji islam secara intensif agar memiliki  bekal untuk menjalankan kehidupan.

Sebagai seorang muslim lanjut ustadzah, harus terikat dengan segala hukum syariat yang telah Allah tetapkan. Agar paham dan terarah menuju kampung abadi yaitu surga.

Pada desi akhir kajian, ustadzah Novi  mengajak semua peserta move on untuk hijrah menuju kebaikan dengan mengaji. Kajian remaja itu semakin seru dengan pembagian doorprize kepada peserta yang bisa menjawab pertanyaan.[]

Comment