RADARINDONESIANEWS.COM, NIAS – Bupati Nias Ya’atulo Gulo meresmikan Kampung Pancasila, Kamis (11/8), bertempat di Kantor Desa Tetehosi, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias.
Sebelum sampai ke lokasi peresmian, orang nomor satu di Kabupaten Nias itu menyempatkan diri membagikan Bendera Merah Putih di pekan Sogae’adu dan meninjau kegiatan Lomba Melukis Tingkat SD di Gedung serbaguna Kecamatan Idanogawo yang bertemakan Kampung Pancasila.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Nias, unsur Forkopimda Kabupaten Nias, Dandim 0213/Nias, Kapolsek Idanogawo, para Kepala OPD, Kepala Desa dan Ketua BPD se-Kecamatan Idanogawo, para Tokoh, Pimpinan Ormas Kemasyarakatan/Kepemudaan se-Kecamatan Idanogawo serta undangan lainnya.
Danramil 03 Idanogawo, Letda Inf Maulana Yahya dalam laporannya mengatakan bahwa maksud dan tujuan dari pembentukan kampung pancasila ini adalah untuk menjaga keutuhan ideologi Pancasila di tengah-tengah masyarakat.
“Dengan adanya kampung Pancasila ini diharapkan agar pengamalan nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan, menjadikan masyrakat hidup dalam kerukunan dan juga menjadi lebih kreatif dan inovatif,” jelas Maulana.
Dalam sambutannya, Bupati Nias Ya’atulo Gulo mengatakan jika Pancasila adalah dasar negara dan merupakan harga mati. Selain itu, menurutnya, nilai-nilai yang tertuang dalam Pancasila bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dapat menangkal paham intoleransi.
Tak hanya itu, kampung Pancasila ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran pancasila bagi segenap warga masyarakat, semakin menumbuhkan kerukunan hidup antar masyarakat yang majemuk, menanamkan nilai-nilai kebhinekaan dan pancasila, menghargai jasa-jasa para pemimpin bangsa yang telah berhasil menggali dan merumuskan pancasila sebagai dasar negara.
“Diharapkan dengan program yang dilaksanakan dalam kampung pancasila ini dapat membentuk kepribadian yang unggul, menghasilkan kecerdasan spiritual, emosional dan intelektual, menjadikan masyarakat yang toleran, menerapkan musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan,” tandas Ya’atulo.[]
Reporter : Albert
Comment