Tawuran Marak, Kegagalan Pendidikan Dalam Sistem Kapitalis

Opini711 Views

 

Oleh : Septiyani, Aktivis Kampus Palembang

__________

RADARINDONEDIANEWS.COM, JAKARTA — Tawuran antar siswa kembali terjadi. Dalam video yang diposting akun instagram @palembanginside puluhan siswa masih memakai pakaian seragam terlibat perkelahian. Beberapa di antaranya melakukan aksi saling pukul di sebuah parkiran sepeda motor.

Belakangan diketahui perkelahian antar siswa itu terjadi di Lorong Wakaf IV ketika jam pulang sekolah sekitar pukul 12.00 WIB dan dilakukan siswa SMKN 8 Palembang.

Perkelahian itu terjadi disebabkan oleh hal sepele. Satu kelompok siswa ada yang saling melihat, dan mungkin ada yang tersinggung sehingga terjadi perkelahian. Yang berkelahi itu siswa kelas 12.

Keributan seperti ditulis tribunsumsel.com (22/07/22) berhasil diredam oleh warga dan guru yang  mendengar keributan tersebut. Sementara siswa yang terlibat perkelahian telah dipanggil oleh pihak sekolah bersama orang tuanya masing-masing.

Jika kita amati, tawuran antar pelajar bukan lagi dikenal sebagai kenakalan remaja yang terjadi di lingkungan sekolah. Namun juga bisa merebak ke lingkungan sekitar dengan membawa senjata tajam yang bisa menyebabkan kematian manusia di sekitar tempat tersebut.

Semua membuat kita sadar bahwa sistem sekuler kapitalis yang diterapkan negara sekarang ini, telah membuat generasi muda berpaham sekuler dan liberalis. Paham asal Barat ini telah mengantarkan kehidupan manusia tetpisahkan dari agama.

Agama tidak lagi menjadi pedoman. Alhasil melahirkan kebebasan dalam diri manusia. Manusia bebas berbuat sesuka hati mereka tanpa takut jika perbuatan mereka merugikan orang lain termasuk kemaksiatan dan mendapat dosa.

Paham ini mengakibatkan lahirnya kondisi remaja yang kondisi kematangan fisiknya tidak sebanding dengan kematangan dalam ketaatan. Jelas saja kondisi ini mendorong remaja merasa bebas untuk menunjukkan eksistensinya sebagai “makhluk dewasa” dengan jalan tawuran antar pelajar.

Ditambah dengan pendidikan dalam sistem sekarang ini hanya berorientasi pada kecerdasan intelektual, tanpa dibarengi dengan ketakwaan beragama. Hal ini membuat remaja ini semakin tak memahami jati diri mereka. Sebab agama hanya diposisikan sebagai pelajaran tambahan.

Sangat berbeda dengan corak pendidikan dalam islam. Islam memandang generasi muda adalah aset bangsa. Semua ini diwujudkan secara praktis di 3 tingkat institusi yang menerapkan pendidikan islam bagi anak yakni keluarga, masyarakat dan negara dalam.konsep islam.

Dalam keluarga, islam memerintahkan para orang tua agar mendidik anak mereka dengan ketakwaan dan ketaatan. Anak-anak bisa diajarkan sejak dini untuk mengenali dirinya sebagai hamba Allah. Sehingga selama hidupnya mereka akan sadar bahwa mereka seorang mukallaf yang harus terikat sesuai hukum syariat.

Allah SWT berfirman : “peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka” (QS At-Tahrim ayat 6)

Keluarga juga diperintahkan mendidik anak-anaknya dengan lifeskill, kemandirian dan berdakwah. Semua kemampuan ini akan membantu anak-anak kelak bisa bertahan hidup dalam kondisi apapun. Menyelesaikan masalah pribadi ataupun masyarakat sesuai dengan tuntunan syariah.

Dari Ibn Umar, Rasulullah SAW bersabda ” Ajarilah anak laki-lakimu berenang dan memanah. Ajari menggunakan alat pemintal bagi wanita”. (HR. Al-Baihaqi)

Dari sisi masyarakat, islam memerintahkan masyarakat hidup dalam kondisi saling berbuat kebaikan dengan amar makruf nahi mungkar. Maka suasana yang terbentuk dalam masyarakat tak lain adalah suasana keimanan. Bukan suasana ingin menunjukan eksistensi dengan jalan yang salah seperti tawuran.

Adapun negara berperan sebagai penyedia pendidikan berbasis aqidah islam. Sehingga dari lembaga pendidikan terbentuk generasi yang memiliki kepribadian islam yaitu pola pikir dan pola sikap sesuai dengan ajaran islam.

Dari pendidikan model islam inilah, terbukti mampu menjadi peradaban yang melahirkan generasi hebat dan luar biasa. Pintar dalam ilmu agama dan juga dunia. Bahkan tradisi ini masih dipertahankan di beberapa negeri kaum muslim meski negara islam telah tiada. Seperti di madinah, Makkah, Mauratania, Hederabad dan beberapa wilayah lainnya.[]

Comment