RADARINDONESIANEWS.COM, GUNUNGSITOLI – Dalam rangka memperingati HUT BPJS Kesehatan ke 54 tahun 2022 dengan tema “BPJS Kesehatan Hadir di Ujung Negeri”, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti kunjungi Kepulauan Nias, Selasa (12/7).
Kegiatan yang berlangsung di Taman Ya’ahowu Gunungsitoli tersebut turut dimeriahkan dengan kegiatan senam prolanis (program pengelolaan penyakit kronis bagi lansia), pemeriksaan kesehatan (tekanan darah, pemeriksaan gula darah), penyuluhan tentang kesehatan (Diabetes Mellitus, Hipertensi, Stroke) dan masih banyak lagi.
Mengawali sambutannya, Wakil Walikota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli mengucapkan selamat datang kepada para pimpinan BPJS Kesehatan.
“Kami atas nama Pemerintah Kota Gunungsitoli mengucapkan selamat datang kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan beserta rombongan di Pulau Nias,” ucapnya menyampaikan salam.
Sowa’a mengungkapkan, pihaknya komitmen mendukung program jaminan kesehatan untuk masyarakat.
“Pemerintah Kota Gunungsitoli berkomitmen mendukung penyelenggaraan jaminan kesehatan, hal ini dapat kami implementasikan melalui jaminan kesehatan daerah yang dimana sejak tahun 2015 terdapat lebih dari 10.000 jiwa penerima manfaat setiap tahunnya,” ujar Wakil Walikota Gunungsitoli.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan, meski Program JKN telah sewindu berjalan, namun upaya edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat, hak, kewajiban, hingga prosedur layanan Program JKN tak henti dilakukan. Ia menegaskan, bertambahnya jumlah peserta JKN juga harus diiringi
dengan kemudahan akses informasi dan penanganan pengaduan.
“Saat ini kami memang sudah menyediakan beragam kanal layanan informasi, administrasi dan penanganan pengaduan tanpa tatap muka, seperti melalui BPJS Kesehatan Care Center 165, Aplikasi Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), hingga dengan cara mengirimkan direct message di media sosial resmi BPJS Kesehatan. Namun harus kita pahami bahwa tidak semua orang bisa mengakses kanal tersebut karena terkendala kondisi jaringan komunikasi, tidak semua orang familiar menggunakan smartphone, dan sebagainya. Untuk itu, kami juga berupaya memberikan kemudahan layanan informasi dan penanganan pengaduan bagi masyarakat dan
peserta JKN secara tatap muka,” katanya.
Menurut Ghufron, pada tahun 2021, biaya yang dihabiskan untuk penyakit katastropik mencapai Rp 17,915
triliun atau 24,11% dari total biaya pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan.
Oleh karena itu, pihaknya berupaya menjaga masyarakat yang sehat tetap sehat melalui berbagai program
promotif preventif. Sementara bagi masyarakat yang berisiko menderita penyakit katastropik seperti diabetes
melitus dan hipertensi, dapat mengelola risiko tersebut melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis
(Prolanis) yang juga merupakan bagian dari upaya promotif preventif perorangan peserta JKN.
Dari pantauan awak media ini, tampak juga hadir mantan Bupati Nias Sokhiatulo Laoli, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli, Sekretaris Daerah Kabupaten Nias Samson P. Zai, para pimpinan OPD, para peserta prolanis dan para undangan lainnya.
Reporter : Albert
Comment