Sumsel Klaim Wabah PMK Bisa Dikendalikan, Ini Penjelasannya

Opini700 Views

 

Oleh: Anita Hestia, Aktivis Kampus Palembang

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel mengemukakan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di sejumlah daerah sudah mulai bisa dikendalikan. Klaim tersebut terbukti dengan jumlah hewan yang terjangkit dapat diminimalkan dengan pengawasan ketat dan pengobatan.

“Jumlah hewan ternak, terutama sapi yang terkonfirmasi terserang PMK, sudah bisa dikendalikan. Dari 115 kasus kini berhasil ditekan menjadi 39 kasus hewan yang masih sakit,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel Ruzuan Effendi, Selasa (14/6/2022).

Setelah beberapa hewan ternak yang masih terkonfirmasi terserang PMK, dia menjelaskan bahwa saat ini dalam pengawasan bersama tim dinas peternakan daerah setempat agar tidak menular ke hewan ternak lain dan diupayakan pengobatan.

Hewan ternak yang dalam pengawasan dan proses penyembuhan itu tersebar di Kabupaten Musi Rawas sebanyak enam kasus, PALI 12 kasus dan paling banyak di Kabupaten Lahat 21 kasus.

Sementara di Kota Palembang yang sebelumnya terkonfirmasi beberapa sapi terjangkit PMK, kini sudah tidak ada lagi setelah dilakukan pengecekan di dua tempat peternakan yang sebelumnya ditemukan kasus positif.

Pada kasus selanjutnyaa dijelaskan bahwa pada tanggal 23 juni Tim Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatra Selatan kembali menemukan 220 kasus hewan ternak terutama sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tersebar di delapan kabupaten dan kota.

Meskipun provinsi ini berada di zona kuning PMK, pihaknya menghimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi situasi tersebut karena penyakit hewan ternak itu bisa disembuhkan dengan beberapa obat dan jamu.

Selain itu, kata Ruzuan, pihaknya berupaya lebih gencar lagi melakukan tindakan pencegahan dan penanganan hewan ternak yang terjangkit PMK agar kasusnya bisa segera dikendalikan dan tidak menyebar ke tujuh daerah Sumsel lain yang saat ini masih aman dari wabah penyakit tersebut.

Awalnya hampir semua hewan dalam tahap penyembuhan sehingga bisa dikonfirmasi bahwa penyakit PMK ini sudah dapat dikendalikan. Ternyata dalam kasus selanjutnya ditemukan kembali 220 kasus yang masih terjangkit penyakit tersebut. Hal ini ditakutkan akan menyebar kembali ke beberapa daerah dan kota Palembang.

Penyakit PMK ini sangat berbahaya bagi kalangan peternak sapi dan akan mengakibatkan kematian pada sapi ternak sehingga mereka harus menyegerakan penyembuhan semaksimal mungkin dan harus segera dituntaskan. Memang sudah dapat dikendalikan dalam tahap penyembuhannya tetapi banyak sapi perternak tersebut belum benar-benar di pulihkan sehingga mengakibatkan sakit kembali.

Dari sini kita melihat bahwa PMK ini memang difokuskan untuk dikendalikan tetapi tidak dituntaskan dalam masa penyembuhan dan masih rentan menimbulkan beberapa kasus nantinya.

Hanya islam yang mampu menuntaskan semua ini apa lagi menyangkut kepentingan umat. Rasulullah saw. bersabda:

“Imam/Khalifah adalah pengurus dan ia bertanggung jawab terhadap rakyat diurusnya.” (HR Muslim dan Ahmad).

Keberadaan PMK ini menjadi perhatian penting pada masa pemerintahan Islam  baik sisi vaksinasi, pengobatan maupun aspek medis menjadi tanggung jawab penuh khalifah yang akan menuntaskan dan memberi solusi untuk setiap masalah demi kesehatan ternak sapi dan kemaslahatan umat.

Islam juga memiliki syariat tentang Hari Raya Qurban.  Sehat adalah salah satu syarat hewan kurban sehingga menjadi perhatian penuh pemerintahan islam agar hewan ternak tersebut layak menjadi hewan kurban yang akan dikonsumsi masyarakat luas.

Oleh karena itu dibutuhkan solusi Islam dengan landasan Al-Qur’an dan As-Sunnah untuk menuntaskan setiap wabah dan masalah umat.[]

Comment