Kematian, Sebuah Nasihat Dan Keniscayaan

Opini613 Views

 

Oleh : L. Nur Salamah, S.Pd, Aktivis Muslimah Batam dan Kontributor Media

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Setelah dilakukan pencarian secara intensif selama kurang lebih 14 hari, akhirnya jasad Eril (Emmeril Khan Mumtaz) Putra Gubernur Jawa Barat ditemukan pada Rabu (08/07/2022) oleh Kepolisian Swiss.

Sebagai orang yang beriman, ketika membaca atau mendengar kabar tentang kematian, tidak sekadar berita yang hanya menguap begitu saja. Namun, sudah seharusnya kita menjadikan kematian itu sebagai nasihat terbaik.

Kisah Eril, mengingatkan kepada kita semua bahwa kematian adalah suatu keniscayaan. Dan setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Jika Allah telah menghendaki, maka tidak ada suatu zat pun yang dapat menghalangi atau menghindari barang sedetikpun.

Adapun kematian tidak pernah memandang usia, jabatan, status sosial maupun yang lainnya. Dan yang pasti, kematian itu akan datang kepada kita dalam kondisi tidak siap.

Apabila kita renungkan, pada hakikatnya hidup ini adalah suatu perjalanan dalam menjemput kematian. Orang akan dimatikan Allah tidak akan jauh dari aktivitasnya sehari-hari.

Seperti contoh, pernah kita mendapati orang yang biasa pergi ke lokalisasi, dia mati dalam kondisi di rumah perempuan nakalnya. Pernah juga kita mendengar bahwa seorang ahli ibadah meninggal dunia dalam keadaan sedang bersujud atau sedang melakukan salat. Demikian juga jasad Eril, yang terjaga dan ribuan mendoakannya. insyaAllah husnul khotimah. Setiap orang iri padanya.

Berdasarkan cerita, selama hidupnya gemar membantu orang yang sedang kesusahan secara diam-diam.

Oleh karena itu, sisa usia yang masih Allah berikan ini, seyogyanya kita manfaatkan untuk beramal baik. Karena kita tidak pernah tahu amalan mana yang mengantarkan kita pada keridhaan Allah.

Kita upayakan dan paksakan diri kita untuk selalu berada pada jalan ketaatan dengan sebenar-benarnya takwa. Menjalankan seluruh ajaran Islam secara totalitas tanpa tebang pilih.

Sebagaimana firman Allah dalam Surat Ali ‘Imran ayat 102, yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan beragama Islam”.

Ayat di atas mengingatkan kita untuk tetap taat kepada syari’at hingga ajal menjemput kita dalam keadaan berislam dan beriman. Dan kita diperintahkan untuk menjadi muslim yang taat, bukan menjadi muslim yang moderat atau muslim yang radikal.

Semoga kita dapat menjemput kematian itu dalam keadaan husnul khatimah dan syahid di jalanNya. Aamiin.[]

Comment