Oleh: Citra Ningrum, Pegiat Literasi
__________
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Tak terasa Ramadan sudah sampai di pertengahan. Bulan mulia dan penuh ampunan akan segera berakhir. Banyak peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Islam, salah satunya Nuzulul Qur’an. Selain itu masih ada yang lain, seperti Perang Badar.
Nuzulul Qur’an berasal dari bahasa Arab. Terdiri dari dua kata, yaitu ‘Nuzul’ dan ‘Qur’an’, yang diartikan sebagai turunnya Al-Qur’an. Ya, tepatnya tanggal 17 Ramadan 1443 H atau 19 April 2022 M. Sehingga banyak ulama yang mengatakan bahwa bulan Ramadan sebagai bulan turunnya Al-Qur’an.
Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.” (TQS. Al-Qadr ayat 1). Tak heran, jika ulama seperti Qatadah bin Da’amah, Imam Syafi’i, dan Ibnu Asakir banyak mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan Ramadan. Para sahabat Nabi saw. pun sama, seperti Salman Al-Farisi yang bisa mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu 24 jam. Masya Allah.
Keagungan Isi Al-Qur’an
Menurut Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan bahwa ini bisa menjadi motivasi umat Islam untuk kembali membaca, menelaah dan memahami kandungan Al-Qur’an. Setelah itu dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena kandungannya tidak hanya berisi sejarah, tetapi merupakan pedoman dalam menata kehidupan yang lebih baik. (Antaranews.com, 18/04/2022).
Al-Qur’an memang dirancang oleh Allah Swt. dengan bahasa yang mudah dipahami manusia. Dengan kalimat yang terstruktur dan bermakna indah. Walaupun ada yang berbentuk kiasan, tetapi bisa mendapatkan penjelasan dengan memahami asbabun nuzul-nya (sebab turunnya ayat tersebut).
Keagungan selanjutnya, Al-Qur’an pun bisa menjadi jalan hidayah seseorang. Seperti Umar bin Khatab yang masuk Islam karena mendengarkan lantunan surat Taha yang dibacakan oleh adiknya, Fathimah. Seketika itu hatinya pun luluh, dan langsung ingin bertemu Rasulullah saw. untuk masuk Islam.
Begitu pula seseorang yang selalu dekat dengan Al-Qur’an, maka pikirannya akan tenang. Tutur bahasanya lembut, tingkah lakunya pun akan baik. Karena secara tidak langsung, pribadinya telah dekat kepada Rabb-Nya, Allah Swt.
Itulah luar biasanya kandungan Al-Qur’an, tidak terbatas oleh waktu. Dapat menyelesaikan persoalan hidup manusia, dari yang rumit hingga sederhana. Susunannya tidak akan pernah berubah hingga hari kiamat tiba, karena Allah Swt. yang akan menjaganya secara langsung. Selain itu banyak penghafal Al-Qur’an yang selalu menjaganya.
Amalan Saat Nuzulul Qur’an
Berhubung Al-Qur’an diturunkan saat bulan Ramadan, maka banyak aktivitas yang dilakukan untuk menambah ibadah dan memperkuat keimanan. Tidak hanya dilakukan saat malam Nuzulul Quran, tetapi bisa dilakukan di hari-hari selanjutnya. Dimana sudah memasuki gerbang akhir bulan Ramadan.
Beberapa amal yang bisa dilakukan, baik di rumah atau di masjid. Yaitu:
1. Membaca Al-Qur’an
Kebaikan yang dilakukan pada bulan Ramadan tentu akan dilipatgandakan oleh Allah Swt. Salah satunya membaca Al-Qur’an. Tak salah jika membuat target untuk mengkhatamkannya selama bulan Ramadan. Sehingga, hari-harinya dilewati dengan membaca Al-Qur’an.
2. Memperbanyak Ibadah
Ibadah yang dilakukan bisa dalam bentuk apapun. Bisa dengan memperbanyak salat malam di sepertiga malam, salah sunah rawatib, salat sunah duha, ataupun sedekah. Jadikan bulan Ramadan menjadi momentum untuk menjaring pahala yang sebanyak-banyaknya.
3. I’tikaf
I’tikaf merupakan aktivitas berdiam diri di masjid. Dimana banyak umat Islam akan melakukan i’tikaf pada 10 hari terakhir. Kebanyakannya akan melakukan tilawah berjamaah, salat malam, mengkhatamkan Al-Qur’an, sebab berharap dapat berburu malam lailatul qadr.
Akhirnya, mari menguatkan tekad untuk mengkhatamkan bacaan Al-Qur’an. Selain itu, mempelajari isinya dan mengamalkannya di tengah kehidupan. Agar menjadi orang yang bertakwa. Karena Al-Qur’an adalah petunjuk bagi manusia. Tidak ada keraguan didalamnya sedikitpun. Wallahu’alam bishshawab.[]
Comment