Oleh: Zahrah Luthfiyah, Pelajar
__________
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Sebagai umat muslim seharusnya kita mencintai adzan karena bentuk cinta dan merupakan tanda menjalin hubungan kepada sang Pencipta karena pada hakikatnya adzan itu merupakan seruan untuk seluruh umat muslim sebagai tanda masuknya sholat fardhu.
Dengan adanya adzan, kaum muslim dapat mengetahui waktu sholat. Muslim yang mendengar adzan pun wajib menjawabnya dengan kalimat yang sama.
Jika adzan dipermasalahkan karena bersuara 5 kali sehari dalam bersamaan. Lantas mengapa dipermasalahkan? Bukankah kita terlahir di negeri mayoritas muslim?
Surat Edaran (SE) ini menimbulkan kegaduhan publik khususnya umat muslim yang berada di indonesia. Kalangan artispun ikut mem perbincangkan soal ini baik di tiktok maupun media sosial lainnya.
Sekarang ini islam semakin dipojokkan dalam kehidupan sebagaimana kaum sekuler kapitalis yang hendak memisahkan agama dari kehidupan dan meniadakan peran islam mengatur kehidupan.
Mengapa sekuler kapitalis membatasi peran islam dalam kehidupan? Karena mereka sadari betul jika islam mengatur kehidupan maka mereka yang zalim dalam kekuasaan tidak dapat lagi memimpin sesuka hati mereka.
Oleh karena itulah mereka berupaya memadamkan cahaya Islam dan mencari – cari kesalahan agar Islam terpinggirkan dalam kehidupan sehingga tidak berperan secara aktif.
Oleh karena itu, sebagai generasi muda – gunakan waktu sebaik baiknya karena kitalah yang akan melanjutkan perjuangan islam.
Vince Lombard dalam sebuah pepatah mengatakan, “Pemenang tidak pernah menyerah dan yang menyerah tidak pernah menang.”
Dalam konteks ini, kita dituntut untuk semangat tanpa lelah mengamalkan dan berjuang menegakkan syariat islam.
Agar pernyataan Yaqut saat menjelaskan adzan ini tidak menjadi bola salju, kemenag perlu segera memberi klarifikasi. []
Comment