Oleh : Arsy Novianty, Aktivis Remaja Muslimah
__________
RADARINDONEDIANEWS.COM, JAKARTA — Dari sosial media pastinya kita sudah tahu berita terkait minyak goreng yang awalnya naik kini kembali normal. Saat adanya kemiringan harga warga langsung berbondong-bondong untuk menyerbu minyak goreng tersebut. Tapi apakah harga minyak sudah merata?
Dilansir media pojoknbandung.com (20 Januari 2022) Kepala Adm. Pusat Borma Group, Yudi Hartanto mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan sejumlah langkah dan proses untuk menjalankan kebijakan satu harga minyak goreng tersebut. Jadi, minyak goreng yang dijual di Borma Grup khususnya di wilayah Bandung Raya, masih menerapkan harga lama.
“Harapan kami besok masyarakat khususnya di Bandung Raya sudah bisa memperoleh minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter sesuai program pemerintah pusat,” ujar Yudi seperti dikutip Radar Bandung.
Persoalan kenaikan harga minyak goreng bukan disebabkan kelangkaan, tapi akibat tingginya harga CPO. Selama harga CPO masih tinggi, harga minyak goreng akan tetap tinggi. Maka, melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga dengan penetapan satu harga, tidak akan efektif. Ditambah dengan subsidi minyak goreng yang dibatasi, malah memunculkan efek panic buying. Akhirnya, minyak goreng murah tetap sulit dicari.
Jadi, penetapan satu harga bukanlah solusi tuntas juga tidak sahih. Islam mengharamkan kebijakan penetapan harga. Dalam Islam, standar harga diserahkan pada mekanisme pasar dengan penjaminan distribusi barang oleh negara untuk mencegah kelangkaan barang. Jadi, selama terjadi kelangkaan barang, maka harga barang-barang akan melonjak.
Sungguh sangat disayangkan sekali padahal Indonesia ini kaya dengan alam, tapi karena di olah oleh orang luar sehingga harga yang seharusnya bisa didapatkan dengan murah, kini dipermainkan naik lalu normal kembali padahal pada dasarnya harga minyak goreng segitu-gitu aja.
Jika kekayaan alam Indonesia ini di olah oleh negeri sendiri, In syaa Allah tidak akan ada kekhawatiran warga, semuanya akan terjamin. Seperti halnya dulu ketika era kejayaan Islam semuanya terjamin mulai dari sandang, pangan hingga papan. Masyarakat Saat itu bisa fokus pada ketakwaan dan tidak terlalu sibuk memikirkan hal itu .
Tidak inginkah kalian jika kita hidup kembali dibawah naungan islam dengan sistem ekonominya yang begitu luar biasa memberi kesejahteraan kepada umat manusia? Sebuah konsep hukum yang berasal dari Al-Quran dan sunnah yang dengannya manusia hidup penuh kesejahteraan dan kedamaian. Wallahu’alam bishshowab.[]
Comment