RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Demi merealisasikan slogan “Maju Kotanya Bahagia Warganya”, Pemprop DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta dan UPT Alkal membuat gebrakan baru untuk mengatasi persoalan banjir.
Sebelumnya, Dinas Sumber Daya Air DKI menyiapkan pengadaan pompa mobile (10)12/2021) untuk penyedotan genangan banjir dan kini, Kamis (16/12/2021) menyiapkan pengadaan 8 unit kapal Tongkang dan 2 unit Pushboat untuk pengerukan Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Selama ini proses pengerukan lumpur Waduk Pluit masih dengan cara konvensioal, yaitu dengan menggunakan escavator amphibi. Selain butuh proses panjang, escavator amphibi tersebut lebih banyak diterjunkan ke lokasi. Hal ini tidak efektif dan tidak maksimal.
Sehingga Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta membuat sebuah inovasi untuk pengerukan lumpur Waduk Pluit dengan Tongkang an Pushboat. Hal ini baru pertama dan Jakarta Utara menjadi pilot project.
Pihak UPT.ALKAL Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan serah terima 8 unit Tongkang dan 2 unit Pushboat kepada pihak Sudin SDA Jakarta Utara selaku pihak pelaksana perawatan Waduk Pluit, Kamis (16/12/2021).
Idham Helmiawan, Kasatpel Peralatan Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta kepada awak media, Kamis (16/12/2021) mengatakan bahwa proses pengerukan lumpur waduk secara konvensional menggunakan puluhan unit escavator amphibi dan memakan waktu cukup lama.
”Dengan pengadaan 8 unit Tongkang dan 2 unit Pushboat ini proses pengerukan lebih efektif dan efisien. Dari segi pembiayaan operasional, pengadaan 8 unit Tongkang dengan 2 unit Pushboat ini lebih mahal tapi lebih efektif dan efisien,” jelasnya saat wawancara di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (16/12/2021).
Di tempat yang sama, A.Dani Firsal, Direktur PT. Dok Perkapalan sebagai pihak penyedia memberikan penjelasan terkait pengadaan Tongkang tersebut.
”Kami ikut berperan dalam proses pengadaan produksi 8 unit Tongkang dengan 2 unit Pushboat yang dikerjakan selama 180 hari terhitung sejak kontrak administratif hingga produksi,” singkatnya.
Lebih lanjut Dani menambahkan bahwa Spesifikasi Tongkang memiliki berat 50 ton dengan daya dorong yang sangat kuat dan daya angkut lumpur sebanyak 20 ton. Diharapkan dengan Tongkang dan Pushboat ini dapat membantu pemeliharaan waduk Pluit khususnya saat pengerukan lumpur dari bagian tengah waduk sehingga lebih cepat,”
”Dengan Tongkang dan Pushboat ini proses pengerukan jauh lebih baik dari proses pengerukan sebelumnya. Proses produksi Tongkang dan Pushboat ini tidak mengalami kendala karena PT Dok Perkapalan memiliki 11 hektar galangan ini sudah expert dalam pembuatan armada laut. Bahkan PT Dok Perkapalan ini telah memproduksi kapal Roro.
“Pembuatan dan produksi 8 Tongkang dengan 2 Pushboat ini dikerjakan oleh satu tim yang berjumlah sekitar 40 personil dengan kompetensi masing masing seperti konstruksi, mesin dan mekanik,” tambahnya.
Acara serah terima Tongkang dan Pushboat tersebut dihadiri pula pihak BKI (PT.Biro Klasifikasi Indonesia-Persero,red) yang diwakili Budi Prakoso, ST.VP SBU Marine & Offshore Migas.
Dalam kesempatan tersebut Budi mengatakan bahwa proses pengadaan 8 unit Tongkang dan 2 unit Pushboat diawasi langsung oleh PT BKI mulai dari design gambar hingga proses pembuatan agar para pengguna dan stake holder merasakan manfaat,” terangnya.
Lebih lanjut Budi menambahkan, Tongkang dan Pushboat sangat bermanfaat sekali karena lebih cepat dan efektif khususnya terhadap aspek nilai tambah (added value) bagi pengguna jasa (user).
Budi berharap PT BKI memberi manfaat dalam pengawasan sehingga ke depan setiap produksi semacam ini dapat mendapat certificate of inspection dari BKI agar memberi jaminan manfaat kepada pengguna jasa.
Selain itu Budi berharap ke depan mendapat input dari Pelindo agar waduk waduk lain dapat lebih terintegrasi dengan alat seperti ini.
Yose Rizal, Ka.Unit Alkal, Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta yang adir dlam kesempatan tersebut mengatakan bahwa pengadaan 8 unit Tongkang dan 2 unit Pushboat ini dimaksudkan agar pengerukan waduk yang menjadi muara beberapa sungai di DKI Jakarta dengan kedalaman 6 meter ini lebih efisien dari sebelumnya kembali normal.” ujarnya.
Yos berharap pengoperasian alat Tongkang dan Pushboat yang pengelolaanya di bawah SDA Jakarta Utara ini dapat mengatasi banjir dan memberi manfaat kepada warga Jakarta.
“Pngoperasian 8 unit Tongkang dan 2 unit Pushboat ini merupakan yang pertama kali di Jakarta dan sebagai pilot projek khususnya di Jakarta Utara,” tambahnya.
Sementara itu, Kasie Pembangunan Drainase, Sudin SDA Jakarta Utara, Yursid Suryanegara mengatakan bahwa program pengadaan Tongkang dan Pushboat ini merupakan inisiasi Dinas SDA melalui PT ALKAL atas arahan Gubernur DKI. Pengoperasian dan pengerukan ini akan dilakukan secara rutin per dua tahun.
”Pengerukan belum bisa dilakukan disebabkan kondisi waduk masih dangkal, perlu dibuka jalur agar penggunaan Tongkang bisa efektif. Sementara sekarang ini masih menggunakan escavator amphibi biasa. Tahun 2020 program ini belum masuk Waduk Pluit karena keterbatasan alat dan prioritas lain dan baru pada tahun 2021 atas inisiasi PT ALKAL melalui kepala dinas sebagai tumpuan tahun 2022.
“Untuk pengerukan lumpur Waduk Pluit ini dirasa cukup dengan 8 unit Tongkang dan 2 unit Pushboat. Perlu evaluasi efektifitasnya ke depan,” pungkasnya. (*Red)
Comment