Oleh: Puput Hariyani, S.Si, Pendidik Generasi
__________
RADARNDONESIANEWS.C.COM, JAKARTA– Albert Heim, seorang ahli geologi Swiss yang melakukan study tentang Pegunungan Alpen Swiss, memiliki pengetahuan yang sangat maju berkaitan dinamika bangunan gunung dan efek glasial pada topografi dan geologi. Dalam karya yang ia abadikan “Untersuchungen über den Mechanismus der Gebirgsbildung, 1878”, ada satu aforisme yang mengandung makna cukup bernas dan menggugah jiwa penasaran penulis. Memandang alam dengan pengertian jauh lebih berarti dan menyukakan hati daripada hanya menyaksikan keelokannya. Saking bergizinya, asupan ini diadaptasi sebagai motto Geotrek Indonesia untuk membuat komunitas pencinta geo-histori Indonesia memahami potensi objek yang dilihatnya.
Apa yang diungkap Albert Heim ini sangat berdasar, sederhana tapi penuh makna dan memantik orang lain untuk berfikir. Ia bisa menikmati apa yang orang lain pada umumnya tidak bisa nikmati. Ia menyertakan akal dalam pandangannya. Memandang alam dengan pengertian berarti memahami alam dengan segala potensi besar yang dikandungnya, bukan sekedar melihat keindahan secara kasat mata. Memandang gunung misalnya, dalam artian melihat apa yang terkandung di dalamnya.
Dalam konteks geologi, gunung api menyimpan geothermal atau panas bumi sebagai sumber energi pengganti energi fosil. Geothermal juga disebut-sebut sebagai energi terbarukan yang ramah lingkungan. Yang lebih mencengangkan, Indonesia sebagai negara kepulauan yang dilewati jalur gunung api dunia (ring of fire) menjadi pemilik 40% potensi panas bumi di dunia.
Menurut Kepala Badan Geologi, R. Sukhyar, potensi panas bumi Indonesia mencapai 28,1 Gwe. Jika keseluruhan resources-nya dipakai akan dapat menggantikan BBM sekitar 12 milyar barel (ITS News)
Dengan besarnya potensi yang dimiliki, maka tak aneh jika destinasi geopark Indonesia mendapat penghargaan khusus dari UNESCO bagi beberapa geopark terbaik di seluruh dunia dengan gelar UNESCO Global Geoparks (UGG).
Dilansir dari kompas.com, seluruh destinasi geopark Indonesia masuk dalam kategori UGG. Pertama, geopark gunung Batur yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks (UGG) pada tahun 2012. Kedua, Geopark Gunung Sewu yang diakui sebagai UGG sejak 2015. Disusul tahun 2018, penetapan UGG pada geopark Ciletuh, di tahun yang sama Geopark Gunung Rinjani dinobatkan UNESCO sebagai UGG. Kelima, ada Geopark Danau Toba yang diresmikan sebagai UGG pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Perancis, Selasa (2/7/2020).
Dan di tahun 2021 nampaknya Banyuwangi juga tengah bersiap menyerahkan “mutiara berharganya” kepada UGG pada destinasi geopark Gunung Ijen. Keseriusan Kota Blambangan dalam rangka menyukseskan geopark gunung Ijen terbukti dengan mengikuti Virtual Advisory Mission (VAM), yang diselenggrakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, yang disupervisi langsung oleh Sekretaris Jenderal UNESCO Global Geopark Network, Guy Martini, yang merupakan persiapan assessment aspiring (penilaian calon) UGG (RRI.co.id).
Namun sayangnya, dewasa ini keberadaan geopark lebih dominan dipahami kawasan yang memiliki unsur geologi terkemuka, termasuk keindahan alam dan budayanya serta lebih fokus ke pariwisata.
Padahal jika ditelaah secara lebih detail, ada potensi besar yang tersembunyi, yang kesemuanya menyimpan energi geothermal atau panas bumi yang sangat besar.
Sebagai contoh di Danau Toba yang merupakan danau vulkanik terbesar di dunia dan memiliki aktifitas panas bumi. Dalam jurnal ilmiah aplikasi isotop dan radiasi oleh Rasi Prasetio, dkk, terdapat dua wilayah di Danau Toba dengan manifestasi panas bumi berupa mata air panas, fumarol dan steaming ground, yaitu di daerah Simbolon dan Pusuk Buhit.
Selanjutnya Gunung Rinjani atau Sembalun yang memiliki cukup banyak cadangan energi. Setidaknya sudah ada 4 penelitian yang dilakukan sejak tahun 1991. Hingga pada tahun 2007 survei terpadu dilakukan oleh Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi, Departemen ESDM mengungkap prospek geothermal di Sembalun memiliki total daya terduga 70 MW, maka potensi yang diberikan oleh Sembalun bisa mencapai 100 MW (Aryadoeta Post).
Kemudian kawasan wisata geopark gunung Sewu sebagaimana yang diwartakan pacitancab.co.id menyimpan kondisi alam potensial untuk pengembangan sumber energi alternatif seperti panas bumi, tenaga Surya, dan tenaga angin yang berpotensi besar untuk pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Berlanjut ke gunung Batur yang tak kalah besar potensi panas buminya. Sampai-sampai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan melelang wilayah panas bumi Gunung Batur-Kintamani di Bali pada 2023 mendatang. Dan sebelum dilakukan lelang akan ada aktifitas pengeboran di tahun 2021 hingga 2022 (tender-indonesia.com).
Penetapan destinasi geopark dalam UGG memang tidak main-main, Ciletuh menjadi bukti akan kayanya sumber daya yang terkandung. Berdasarkan data Potensi PLTB di Indonesia yang dirilis Whypgen, kapasitas potensi listrik yang dihasilkan ladang angin sekitar 100 Megawatt. Pembangunan PLTB di Kabupaten Sukabumi ini, dicanangkan sebagai yang terbesar di Asia Tenggara. Namun sangat disayangkan karena pengelolaannya tidak mandiri, justru menggandeng pihak asing. Dikutip dari energyworld.com, pembangunan PLTB tersebut melibatkan investor dari Amerika Serikat yakni PT UPC Renewables Indonesia.
Kedua, tenaga mikrohidro yang juga menjadi sumber energi listrik, akan tetapi kembali disayangkan karena menurut penjelasan Yuswandi, Kasi Geologi DESDM Sukabumi energi terbarukan ini sudah dikelola swasta. Ketiga, pembangkit listrik dari tenaga hydrothermal, panas bumi yang muncrat bersama air dari dalam tanah.
Terakhir, geopark gunung Ijen di Banyuwangi yang menuju UGG. Selain keindahan alam, potensi energi panas bumi di komplek gunung ijen sebesar 110 MW. Kembali disayangkan karena Pengelolaan yang tidak berdikari. Energi panas bumi ini justru jatuh ke pangkuan korporasi, telah dieksplorasi oleh PT. Medco Cahaya Geothermal (MCG) sejak tahun 2011, berlanjut hingga Mei 2018. Tragisnya lagi, PT MCG telah menandatangani kontrak dengan PT. PLN untuk perjanjian jual beli listrik selama 30 tahun. Proyek tersebut akan beroperasi secara komersial pada tahun 2020 atau 2021 (Warstek.com).
Demikian besarnya potensi geothermal Indonesia dan masuknya Indonesia dalam destinasi geopark UGG, menegaskan betapa pentingnya Indonesia di mata dunia. Melalui legalisasi wilayah menjadi Geopark UGG maka sekaligus memberikan restu kepada semua pihak untuk melakukan penelitian termasuk ekplorasi dan eksploitasi sumberdaya alamnya. Sebagaimana maksud dibentuknya UGG untuk melestarikan warisan geologi bumi, serta untuk mempromosikan penelitian dan pengembangan berkelanjutan oleh masyarakat terkait (baik geologi, flora hingga fauna).
Realitas ini seharusnya membuka ruang kesadaran umat bahwa kita adalah negara yang kaya raya dan istimewa. Semestinya kekayaan ini diteliti, dikelola dan dikembangkan secara mandiri tanpa campur tangan koorporasi.
Namun, kesadaran ini tersandera oleh sistem kehidupan kapitalisme yang dianut negeri ini. Konsep ini melahirkan sistem ekonomi kapitalisme yang memiliki ciri utama, yaitu hak milik privat atas semua alat produksi dan juga distribusi. Hal tersebut dimanfaatkan untuk mendapatkan laba atau keuntungan sebanyak-banyaknya.
Disinilah pemikiran Adam Smith melalui bukunya yang berjudul “Wealth of Nation” tahun 1776 menjadi nyata. Di dalam buku tersebut, dituliskan bahwa semua orang di dunia ini seharusnya diberi kebebasan untuk bekerja atau berusaha dalam persaingan yang sempurna tanpa intervensi dari pemerintah.
Pemerintah tidak boleh ikut campur untuk mengelola sumberdaya yang dimiliki. Pemerintah hanya diberi kesempatan untuk menjadi regulator semata. Menciptakan UU yang mempermudah tercapainya privatisasi sumberdaya oleh swasta. Semisal UU No 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal Asing (PMA). Dengan berlindung di bawah payung hukum ini, maka segala aktivitas yang dilakukan para investor menjadi legal.
Jika hal ini dibiarkan maka bukan tidak mungkin seluruh sumberdaya alam kita akan dikuasai oleh asing. Dan kita hanya hidup numpang di negeri kita sendiri.
Di sinilah urgensi kehadiran Islam sebagai sebuah ideologi. Memiliki akidah juga aturan kehidupan. Termasuk mengatur sumberdaya alam milik umum untuk kemaslahatan seluruh umat. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Abu Dawud dan Ahmad, Rasul bersabda, “Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api”.
Energi panas bumi masuk dalam kategori api yang menjadi kepemilikan umum. Maka pengelolaannya tidak boleh diserahkan kepada swasta, diprivatisasi atau dikomersilkan.
Dengan basis ideologi Islam yang menjadi nyawa dalam setiap aktifitas penguasa juga rakyat, akan menentang segala bentuk upaya penguasaan asing atas negaranya. Pemimpin negara juga tidak akan mengemis-ngemis bantuan untuk mengelola atau menjalin kerjasama yang merugikan umat. Ia akan berupaya membangun kemandirian ekonomi dengan mengembalikan seluruh pengelolaan berdasarkan syariat Islam. Wallahu’alam bi ash-showab.[]
Comment