RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Pernyataan Panglima TNI dalam beberapa minggu ini menciptakan sebuah pro kontra di masyarakat, mulai dari himbauan Panglima TNI kepada prajurit TNI dan keluarganya untuk menonton film G30S PKI dan pernyataan adanya impor 5000 pucuk senjata secara ilegal hasil laporan intelejen TNI. Menurut pernyataan singkat Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuno menyampaikan kalau kedua pernyataan ini sebenarnya sangat tepat sebagai langkah preventive dalam menciptakan keamanan nasional, Selasa (26/9/2017).
“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo bila ada yang menganut atau ada organisasi berbau PKI harus digebuk,” tambah Waketum Gerindra.
“Nah Nobar G30S PKI inilah sebagai cara untuk mengebuk munculnya ideologi dan gerakan Komunis di Indonesia dengan penyadaran di tubuh TNI, terutama prajurit TNI agar tidak terpengaruh oleh ideologi Komunis,” ulasnya seraya menjelaskan sebab ketika ada PKI jaman Orde Lama banyak petinggi dan prajurit militer juga yang masuk gerbong PKI.
“Kemudian terkait adanya impor senjata ilegal sebanyak 5000 pucuk secara eksplisit Panglima TNI tidak menuduh institusi manapun. Hanya mengatakan adanya oknum Jendral yang terlibat secara pribadi ,ini juga tepat karena sebagai ‘early warning’ kita semua agar selalu waspada,” sambungnya kembali.
“Dan ucapan jika ada import senjata diluar institusi TNI/ Polri sudah benar Panglima mengatakan akan memerintahkan prajurit TNI untuk menyerbunya. Dan mungkin bersama pasukan densus 88 Polri yang tugasnya mengamankan negara,” paparnya
“Jadi jangan statemen Panglima TNI dijadikan polemik dan justru banyak statemen yang bertendensi mengadu domba institusi Polri,BIN dengan TNI. Nanti bisa menyebabkan ketegangan,” tukasnya
“Kedua statement Panglima TNI bukan lah statement Politik tapi memang sudah lumrah sebagai seorang Panglima TNI yang bertanggung jawab atas masalah Keamanan dan pertahanan negara,” jelasnya.
“Mari semua nya fokus bekerja membantu Presiden Joko Widodo yang lagi kembang kempis mempertahankan keuangan negara agar tidak menuju krisis ekonomi dan ledakan hutang negara yang akan memberatkan keuangan negara dan generasi yang akan datang,” tutupnya.[Nicholas]
Comment