Kunjungi Kerajaan Sekala Brak Kepaksian Pernong, Ketua DPD RI Dianugerahi Gelar Adat Angkon Muakhi

Nasional570 Views

 

RADARINDONESIANEWS.COM, LAMPUNG – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, diangkat sebagai keluarga atau saudara (angkon muakhi) oleh Sultan Sekala Brak Yang Di Pertuan Ke-23, Paduka Yang Mulia (PYM) Sai Batin Puniakan Dalom Beliau (SPDB) Pangeran Edward Syah Pernong. LaNyalla juga mendapatkan gelar adat, Batin Gusti Calak Perkasa Mangkunegeri.

Pemberian gelar dan keluarga dilakukan dalam prosesi Angkon Muakhi, di Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong, Lampung Barat. Tepatnya di ruang Margasana Gedung Dalom Kepaksian Pernong, Selasa (7/9/2021).

LaNyalla yang datang bersama rombongan, disambut hulu balang dan pasukan kerajaan.

Senator asal Jawa Timur ini kemudian diarak menuju Ruang Margasana dengan Alam Gemisekh (perlengkapan adat sebagai simbol kehormatan kepada tamu yang diagungkan).

Pertama LaNyalla diberi gelar Radin Gusti Calak Perkasa dengan ditandai penganugerahan lencana emas kerajaan, selempang orang besar bergelar Gedung Dalom Kepaksian Pernong dan plakat kerajaan.

Kemudian penobatan gelar adat dinaikkan menjadi Batin Gusti Calak Perkasa Mangkunegeri dan dianugerahi Kikat Hanuang Bani sebagai lambang kebanggaan masyarakat Saibatin Lampung dan keberanian bagi masyarakat Way Handak. LaNyalla juga dianugerahi pusaka Raja Sekala Brak Kepaksian Pernong dan piagam adat.

“Terima kasih atas Angkon Muakhi ini, semoga ikatan kekeluargaan kerajaan dengan DPD terus terjaga. Saya juga mengapresiasi keberadaan Kerajaan Sekala Brak Kepaksian Pernong yang masih eksis di Bumi Lampung dan terus melestarikan warisan budaya dan adat istiadat luhur,” kata LaNyalla.

Angkon Muakhi adalah sebuah prosesi adat pengangkatan saudara. Siapapun yang diangkat saudara mempunyai tanggung jawab untuk membesarkan kerajaan dan sebaliknya masyarakat kerajaan memiliki kewajiban melindungi secara adat.

Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus dalam sambutannya menekankan bahwa Lampung Barat berdiri kokoh karena adanya kerajaan.

“Lampung Barat maju dan dikenal karena ada 4 Kepaksian salah satunya Kepaksian Pernong. Oleh karena itu keberadaan kerajaan adat perlu dijaga. Karena bisa menciptakan kedamaian, keselarasan dan keharmonisan di dalam masyarakat,” ujar Parosil Mabsus.

Paduka Yang Mulia (PYM) Sai Batin Puniakan Dalom Beliau (SPDB) Pangeran Edward Syah Pernong dalam sambutannya mengapresiasi segala perhatian Ketua DPD terhadap kebudayaan dan kerajaan di Nusantara.

“Saya sepakat dengan apa yang disampaikan Ketua DPD. Sebelum ada negara ini pondasi dasarnya adalah kerajaan. Karena kerajaanlah yang mempunyai rakyat dan aturan kehidupan. Semuanya dijaga oleh adat. Kini berpayung pada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita pegang bersama,” katanya.

PYM SPDB Edward Syah Pernong juga berharap Ketua DPD bisa memegang peranan di negara ini lebih tinggi lagi. Bisa menjawab aspirasi dari daerah yang fakta-faktanya masih banyak persoalan.

“Kita memerlukan sosok yang mempunyai good will dalam menyelesaikan permasalahan bangsa ini. Seperti Ketua DPD yang selalu menjaga kerajaan sebagai kearifan lokal, karena kerajaan yang membangun kerangka atau pondasi NKRI. Apabila pondasi hancur, NKRI hancur. Saya yakin Ketua DPD adalah sosok yang akan memperkuat pondasi NKRI,” jelasnya.

LaNyalla datang ke Kerajaan Sekala Brak Kepaksian Pernong bersama Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni, senator Lampung Bustami Zainudin dan Ahmad Bastian, Fachrul Razi (Aceh), Eni Sumarni (Jawa Barat), Andi Muh Ihsan (Sulawesi Selatan), Djafar Alkatiri (Sulawesi Utara), Angelius Wake Kako (NTT) dan Sekjen DPD Rahman Hadi.

Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, Sekjen Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) Yani WSS Koeswodidjoyo dan Dr Yurisman Star (Ketua Tim Pokja Kerajaan Nusantara).

Hadir pula perwakilan dari kerajaan lain yakni PYM Ir. H.A Faisal Sapada SE., MM Raja Addatuang XXV, YM Donna Conni Nisnoni (Putri PYM Raja Kupang) dan YM Andi Maisara Arung Malolo Raja Muda Kerajaan Addatuang Sidenreng.(***)

Comment