Pemikiran dan Ide Child Free Ditinjau Dari Sudut Pandang Islam

Opini942 Views

 

 

 

Oleh : Nur Habibah, Pendidik Generasi dan Pengajar di Khoiru Ummah

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan pernyataan seorang youtuber yang menyatakan diri untuk tidak memiliki anak (child free). Keputusannya ini menuai pro kontra dari warganet. Kebanyakan mereka masih asing atau tidak habis pikir dengan pemikiran sang Youtuber.

Sosok Youtuber ini seringkali membuat konten mengenai kebebasan berperilaku. Tidak mengherankan jika tanggapan kontra warganet justru ditanggapi biasa saja. Sebab, menurutnya keputusan untuk tidak mau memiliki anak adalah bentuk kebebasan berperilaku yang harus dijunjung tinggi. Benarkah, demikian?

Sebagai seorang manusia pastinya memiliki hal mendasar yang harus ia pikirkan. Hal itu adalah tujuan hidup yang ingin dicapai. Pemecahan tujuan hidup ini sudah dikenal para pendahulu kita, yang disebut uqdatul kubro.

Ibarat sebuah simpul besar, harus diurai agar seluruh pertanyaan tentang kehidupan bisa terjawab. Dari mana kita berasal? Apa tujuan hidup di dunia? Akan kemana setelah hidup?

Pandangan hidup sebagai muslim akan mengarah pada jawaban bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk taat kepada Allah dan menjauhi laranganNya. Inilah yang akan membentuk mindset Islam yang melahirkan aturan Islam terhadap seluruh aspek kehidupan.

Maka, Islam pun memandang bahwa child free tidak sesuai dengan nafas Islam. Islam memandang bahwa berumah tangga, memiliki buah hati dan mendidiknya dengan baik adalah aktivitas yang bernilai pahala. Aktivitas yang nilainya bukan dunia semata tetapi untuk akhirat sebagai amal jariyah.

Berbanding terbalik dengan ide kebebasan berpendapat, seperti child free. Pemahaman ini berasal dari terpisahnya agama dari kehidupan mereka yang lebih condong kepada pemikiran liberal.

Pemikiran liberal adalah buah dari sistem kehidupan kapitalis yang hanya mengejar untung rugi materi saja. Jika dianggapnya punya anak repot, menghabiskan banyak uang maka tidak perlu punya anak. Pemikiran ini jelas bukan berasal dari Islam.

Arahan gaya hidup sekuler materialistis berasal dari tatanan aturan negara yang demikian jauh dari nilai-nilai Islam. Maka, untuk mengembalikan fitrah manusia adalah penerapan Islam Kaffah agar pemikiran umat Islam terjaga dari arus pemikiran yang telah terkontaminasi oleh sekulerisme kapitalistik.[]

Comment