Pajak Dalam Kubangan Sistem Kapitalistik

Opini791 Views

 

 

 

Oleh: Analisa, Muslimah Peduli Generasi

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Pemungutan pajak yang kian hari kian mengiris hati, di tengah polemik melemahnya daya beli masyarakat ditambah wabah covid yang tidak kunjung usai, semakin menambah sulitnya hidup dan semakin menyengsarakan rakyat.

Sayangnya di tengah kehidupan yang sulit ini pemerintah seakan mencari kesempatan untuk terus memeras rakyat, dalam bentuk PPN dibebankan kepada seluruh rakyat. PPN sembako, sekolah, sampai melahirkan di gadang-gadang akan menjadi pajak terbaru di era ini.

Sistem kapitalis membuat rakyat semakin sulit, pemisahan antara agama dan kehidupan menyebabkan rusaknya tatanan kehidupan. Keadaan sulit seperti ini akan terus terjadi apabila sistem yang rusak ini masih diterapkan dalam kehidupan ini.

Kapitalisme biang kerusakan, seluruh tatanan kehidupan dirusak dengan hawa nafsu demi keuntungan dan materi yang menyilaukan, sehingga aturan sang ilahi ditabrak dengan kehendaknya sendiri tanpa mempertimbangkan baik buruknya bagi seluruh umat dan alam.

Padahal, Allah sang pemilik alam telah mengatur roda kehidupan dengan aturan yang pasti berkah dan rahmat bagi seluruh alam.

Cobalah kita melirik ke masa lampau dalam era kehidupan islam yang saat itu diterapkan. 13 abad, waktu yang cukup lama hidup dalam naungan sistem pemerintahan islam. Di mana perpajakan seperti saat ini tidak akan dihadirkan untuk mebebankan rakyat, apalagi menyengsarakan.

Pajak hanya di hadirkan bagi non muslim yang hidup dalam naungan daulah islamiyyah. Selebihkan bagi warga muslim yang memang kekayaanya harus dibagikan, dan apabila ada yang ingin menyumbangkan hartanya dijalan Allah itu diperbolehkan. Bila ingin membangun sarana dan prasarana dalam meningkatkan mobilitas umat, itupun lebih baik lagi.l

Islam selalu menjaga dan dalam kepemimpinannya hanya menghadirkan kesejahteraan bahkan kebahagian untuk umat, dengan menerapkan Al Quran dan As sunnah umat tidak akan terzholimi sedikitpun.

Jadi, sungguh berbahagia apabila kita bisa hidup dalam naungan islam kembali. Yang mana sistem pemerintahannya hanya berfokus menjadikan rakyat sejahtera, dan modal takwa yang senantiasa membuat para jiwa pemimpin menjadikan rasa tanggung jawab sangat besar karena langsung berjanji dengan Allah SWT.

Takut akan kepemimpinannya apabila ia tidak amanah bahkan membuat kezholiman yang semakin merajalela.

Dengan naungan islam, takwa, keimanan, serta amanah yang dijalankan membuat roda peraturan menjadi seiring berjalan dengan baik dan benar.Wallahu a’lam bishowabb.[]

Comment