Sekularisme Menggerus Moral Anak Bangsa, Kembali Kepada Islam Sebagai Solusi

Opini678 Views

 

 

 

Oleh: Devita Deandra*

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Media kembali dihebohkan dengan adanya seorang kakek 85 tahun asal Kecamatan Cinambo Kota Bandung, yang digugat Rp 3 miliar oleh anak kandungnya sendiri terkait masalah harta.

Kasus ini semakin viral karena RE Koswara digugat anaknya Deden yang mengajak serta tiga saudara kandungnya yaitu Masitoh, Ajid, dan Muchtar yang sepakat menggugat tanah waris milik Koswara ayah kandung mereka seperti dilansir Kompas.TV.

Gugatan bermula dari tanah warisan seluas 3.000 meter persegi milik orang tua Koswara yang sebagian disewa Deden untuk mendirikan toko.

Namun Koswara berniat tak memperpanjang sewa karena akan menjual lahan dan hasil penjualan akan dibagi kepada ahli waris.

Tak terima dengan keputusan Koswara, Deden kemudian menggugat ayah dan adiknya Hamidah untuk membayar Rp. 3 miliar jika Deden pindah dari lahan tersebut. Kasus ini menjadi sorotan, hingga mengundang simpati 20 pengacara yang siap mendampingi Koswara di pengadilan.

Sungguh miris, begitu parahnya moralitas anak bangsa kini. Bahkan hubungan darah tak lagi berarti hingga kedudukan mulia orang tua seketika sirna tatkala bersinggungan dengan harta duniawi.

Inilah potret keluarga korban sistem sekuler kapitalistik, di mana orientasi materi menjadi pertimbangan utama, sehingga melenyapkan moralitas dan menjauhkan diri dari nilai agama.

Sistem sekuler kapitalistik telah meniscayakan kehancuran dalam segala hal, termasuk juga moralitas bangsa. Pemikiran dan budaya kapitalisme sekular juga telah menggerus akhlaq dan moral generasi dari hari ke hari.

Diperparah dengan tidak adanya pemahaman tentang agama dan massifnya budaya kafir yang mencekok benak generasi dan menjadikan manusia krisis empati, rendah hati dan juga rasa menghargai dan menghormati terhadap orang tua.

Sekularisme sangat bertolak belakang dengan Islam. Dalam Islam, anak adalah amanah atau titipan yang diberikan Allah SWT yang harus dijaga dan orang tua bertanggung jawab atas pemenuhan segala kebutuhan anak mulai dari sandang, pangan, kasih sayang hingga pendidikan agar anak tumbuh berkualitas dan berakhlakul karimah.

Orang tua sangat berpengaruh dan memiliki peran penting dalam upaya membentuk karakter anak. Karena ini akan berpengaruh terhadap cara pandang sebuah persoalan serta menyikapi sesuatu ketika mereka tumbuh dewasa.

Hal ini sangat bergantung pada pola asuh dan pendidikan yang diberikan orang tua. Maka dari itu Islam sangat menekankan pentingnya pendidikan agama.

Agama begitu detail mengajarkan cara mendidik anak. Agama juga menuntun anak dan orang tua menunaikan hak dan kewajiban masing-masing hingga tercipta hubungan antara orang tua dan anak yang harmonis.

Dalam Islam, anak diwajibkan menyayangi dan menghormati kedua orang tua. Jasa kedua orang tua sungguh tiada bandingnya.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Ahqaf : 15), “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tigapuluh bulan.”

Ayat ini menegaskan bahwa kita harus senantiasa berbuat baik pada orang tua dan selalu berbakti pada keduanya.

Islam melarang melakukan suatu perbuatan atau mengucapkan sesuatu yang menyakiti hati orang tua. Karena menyakiti orang tua itu sudah termasuk perbuatan durhaka. Bahkan berkata `Ah` saja Islam melarangnya, apatah lagi sampe menyakiti hati orang tua hanya karena urusan warisan.

Namun inilah realita dunia sekuler dan kapitalisme. Tidak mengherankan bila muncul berbagai perilaku tidak sopan, arogan bahkan perilaku amoral seorang anak terhadap orang tua.

Orientasi hidup dalam sistem sekuler kapitalis hanya materi tanpa mengindahkan nilai nilai moral bahkan agama.

Sekularisme telah mengondisikan umat makin jauh dari pemahaman tentang agama dan membuat manusia semakin kehilangan moral dan hati nurani.

Sudah selayaknya sistem bobrok ini di tinggalkan dan beralih pada sistem Islam yang akan menjaga moral anak dan membina para orang tua agar mampu bertanggung jawab terhadap pertumbuhan anak-anaknya.

Tidak hanya berfokus pada kesuksesan duniawi, sistem Islam juga mampu menanamkan akhlakul karimah kepada orang tua, tentang hak dan kewajiban anak dan orang tua.

Maka untuk mengakhiri semua ini, tiada upaya dan hal lain kecuali dengan kembali kepada Islam. Wallahualam.[]

*Aktivis muslimah

 

Comment