Pimpinan Redaksi PostKeadilan KI Simaremare diduga dikeroyok dan dipukuli oknum keamanan Kafe HM NUC. (Foto dokumen FPII) |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Sebelumnya insiden pemukulan biadab yang dilakukan terduga pihak Keamanan Kafe ‘House Music New Unggul Cafe” Bekasi terhadap KI Simaremare, Pimpinan Redaksi (Pimred) media PostKeadilan mendapat perhatian serius Ketua Presidium Forum Pers Independen Indonesia (FPII) Kasihhati.
Terlebih kejadian itu dilatarbelakangi konfirmasi sang Pimred atas adanya informasi peredaran Narkoba di kafe tersebut. Guna berita berimbang dan sesuai kaidah Jurnalistik, KI Simaremare tengah meminta konfirmasi pada Manajemen Kafe HM NUC, namun bukan keterangan yang didapat, tetapi bogem mentah yang bertubi-tubi.
Kasihhati menegaskan salah satu contoh buruknya perlakuan para oknum keamanan terhadap wartawan sudah berulangkali terjadi. Mereka memukuli dan memperlakukan jurnalis dengan tindakan biadab mereka dan FPII berharap tidak ada solusi damai dalam kejadian ini.
“Polisi harus menangkap para Oknum keamanan tersebut. Kami akan kawal kasus ini,” tegas Kasihhati dalam keterangan resmi kepada Redaksi, Senin (1/1/2018).
Kasihhati mengaku geram, profesi Jurnalis merupakan profesi terhormat sebagai salah satu pointer Sosial Kontrol bagi masyarakat yang harus sesuai dengan Kaidah dan Kode Etik Jurnalistik. Namun sayangnya, dalam kerja-kerjanya, jurnalis masih dipenuhi dengan bahaya.
“Seringkali bukan informasi yang didapat tetapi kekerasan demi kekerasan. Dan ini harus dihentikan. Harus ada efek jera bagi para pelaku,” jelas Kasihhati.
Dia pun meminta agar PostKeadilan tak menarik kata Damai dalam kekerasan ini. “Jangan ada damai, pelakunya harus dijebloskan ke penjara,” pungkas Wanita yang akrab dipanggil Bunda ini.[HW]
Comment