Maju Sebagai Capres, Yudi Samhudi Melawan Kekuatan Lama Dengan 4 Kekuatan

Berita481 Views
Yudi Samhudi saat deklarasi dirinya sebagai capres 2019.[Nicholas/radarindonesianews.com]
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Yudi Syamhudi Suyuti, salah seorang tokoh aktivis Nasional deklarasikan dan menegaskan dirinya maju sebagai bakal calon Presiden di 2019 sebagai gerbong politik alternatif melawan kekuatan lama yang terdiri dari Jokowi dan jaringan kekuasan pendukungnya.
“Majunya saya sebagai bakal Capres ini merupakan strategi meneruskan Sidang Istimewa yang pernah saya gagas pada 2017 tahun lalu,” ujar Yudi pada awak media, saat jumpa pers di Rumah Kedaulatan Rakyat, Jl. Guntur 49 pada rabu (10/1) Jakarta Selatan.
Sebelumnya, bung Yudi yang merupakan koordinator dan penanggung jawab Sidang Istimewa dan pemakzulan Jokowi 2017 sempat menyampaikan kepada beberapa elemen dan masyarakat dalam mendorong Sidang Istimewa dan Pemakzulan Jokowi melalui Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) DPR-MPR, yang menurutnya jaringan kekuasaannya, baik keputusan kebijakan negara sudah dipengaruhi para korporasi, oligarkhi asing dan aseng (konglomerat Taipan).
Yudi Syamhudi Suyuti menyatakan sebagai bakal Calon Presiden RI 2019, dia menyampaikan 4 agenda politiknya, yang berisi Cabut Mandat Jokowi, Kembali ke UUD 45 asli, Perkuat Hak-Hak Rakyat Pribumi dan Bentuk Pemerintah Transisi.
Senada dengannya, Salim Hutajulu, aktivis senior Malari yang turut hadir memberikan dukungan menyemangati bung Yudi, seraya mengemukakan pandangannya dimana merasa kebangkitan watak tiran dan otoritarian lahir di rezim ini.”Dimulainya semenjak sebanyak ‘sebelas aktivis ditangkap’ saat aksi 212, kemudian disusul lima (5) orang ditangkap pada aksi 411 lalu,” tukasnya.
“Aktivis adalah aktor, selama ini, dan besok rezim ini Ada akan alami masa-masa represif. Politik hancur, ekonomi, dan sosial juga hancur. kelompok antar agama, kelompok cina dan pribumi juga terjadi suatu benturan sosial, dan lain sebagainya,” tukasnya.
Penyelesaian, ungkap Salim Hutajulu harus kembali pada jaditidiri bangsa, tertuang di Pancasila dan UUD45 asli. yang tentunya bisa diadendum dan disempurnakan.”Tentu negara kita harapannya bisa kembali sesuai dengan cita cita bangsa dan negara sesuai dengan yang dicitakan para Founding Fathers (FF),” cetusnya.
Kembali, bahwa langkah yang ditempuh Yudi Syamhudi sampaikan kalau inisiatif dan menyatakan bakal calon Presiden, dimana proses ini merupakan sebuah strategi.”Langkah proses demokrasi politik yang prosedural, bila saat momen vacuum of power akan membentuk pemerintahan transisi. Sedangkan, gerakan ekstra parlementer, diperlukan pergerakan di tengah tengah revolusi,” paparnya  
“Rakyat yang tidak tahupun berharap supaya terjadi perubahan,” ujarnya.
“Rakyat berdaulat kembali, apa yang disebut MPR, tidak seperti pada jaman Order Baru, Orde Lama, ataupun seperti di zaman Reformasi. Patahkan dahulu singanya, maka akan semuanya mengikuti. Presidensial Treshold, dimana hasil dari JR akan digunakan sebagai sarana perjuangan nantinya,” pungkasnya.
Perlu diketahui, sebelumnya setelah buntu jalannya Sidang Istimewa karena DPR yang dilahirkan dari UUD Amandemen sebagai Wakil Partai dan tidak merepresentasikan Wakil Rakyat, maka Yudi meneruskan perjuangannya lewat politik formal prosedural. Dan sebagai tambahan, meski isteri Yudi, Nelly Juliana Rosa Siringoringo yang juga aktivis saat ini berada dalam penjara, karena ikut bersamanya dalam pergerakan Sidang Istimewa dan terkena tuduhan UU ITE, namun semangat Yudi untuk mewujudkan perubahan tidak pernah kendor.[Nicholas]

Comment