OSO/Dok/radarindonesianews,com |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto telah menyelesaikan konflik partai tersebut. Oesman Sapta Odang (OSO) disebut sebagai ketua umum Hanura yang sah.
“(Ketumnya) Pak Oesman Sapta,” kata Wiranto di Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, (23/1/2018).
Sebagaimana diketahui, sebelumnya terjadi dualisme kepengurusan dalam tubuh Partai Hanura. Kubu pertama adalah kubu di mana Oso menjadi ketua umum yang ditunjuk Wiranto. Kubu satunya lagi adalah kubu di bawah pimpinan Ketua Umum Daryatmo.
Kedua kubu mengklaim sebagai kubu yang sah. Kubu Oso telah mendapat SK baru kepengurusan hasil revitalisasi dari Kemenkumham, Rabu (17/1/2018) pekan lalu. Sedangkan kubu Daryatmo, hasil munaslub di Bambu Apus, baru mengajukan kepengurusan baru ke Kemenkumham pada Jumat (19/1/2018).
Wiranto tak menjelaskan secara rinci penunjukkan OSO sebagai ketua umum. Namun, kata dia, sudah ada kesepakatan antara OSO dan ketua umum versi Munaslub Ambhara, Mayjen Madya (Purn) Daryatmo.
“Secara teknis, Pak Oesman yang punya pandangan-pandangan dan Pak Daryatmo semua bicara. Dan, itu disarikan untuk selesaikan masalah,” kata Wiranto.
OSO enggan mengomentari penunjukkannya sebagai ketua umum. Namun, pihak yang berseteru telah mengakui fakta yang ada. OSO membenarkan sekelompok kecil yang ingin mengusik keutuhan partai.
“Jadi semua benar. Ada sekelompok kecil yang ingin hancurkan Hanura. Itu sebabnya saya enggak pernah komen, saya diam-diam saja, saya tenang-tenang saja. Mau dituduh apa, ya yang menuduh itu,” kata OSO.
“Saya diundangnya baru saja,” ujarnya mengakhiri. Oso juga enggan mengomentari secara detail soal diadukannya dia ke Bareskrim terkait dengan penarikan mahar dari kader kader Hanura. “Itu saya serahkan ke bagian hukum.”
Dari pantauan, dalam pertemuan itu tak tampak Sekjen Hanura Sarifuddin Sudding. Hanya ada Ketua Hanura kubu Ambhara, Daryatmo, yang hadir mengikuti pertemuan. Untuk diketahui, Sudding selaku Sekjen partai itu yang menginisiasi Hanura Kubu Ambhara untuk memecat OSO sebagai Ketum. [beng.ak]
Comment