Rafida Aulya Rahmi*: Taubat Nasional Vs Taubatan Nasuha

Opini611 Views

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Akhir Tahun 2020 akan segera berakhir, Namum tingkat penyebaran Covid-19 semakin mengkhawatirkan. PSBB yang sempat diberhentikan kini diberlakukan kembali.

Semakin ketat mengingat tingkat penyebaran virus Corona semakin kuat. Presiden RI Ir.H.Joko Widodo saat membuka Muktamar Parmusi yang diadakan di Istana Bogor Jawa Barat, Sabtu (26/9/2020) mengatakan, kita juga tidak boleh melupakan zikir, istighfar, taubat kepada Allah Subhana Wa Ta’ala.

Dilansir merdeka.com dalam acara tersebut Presiden berharap bahwa masyarakat Indonesia tidak lupa mengingat Allah Swt dan juga memperbanyak istighfar.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi seperti dilansir merdeka.com mengingatkan masyarakat untuk tidak lupa mengingat Allah SWT di tengah pandemi Covid-19. Salah satu caranya dengan berdzikir dan perbanyak bertaubat.

Dalam Islam memang dianjurkan untuk selalu mengingat Allah Swt di mana pun dan dalam keadaan apapun. Apalagi di saat pandemi seperti ini Allah berikan ujian kepada umat manusia sebagaimana Allah berfiman dalam Quran Surat Ar-Rum ayat 41:

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. Sebagaimana mana yang kita ketahui bahwa pandemi ini sangat berefek buruk bagi perkembangan manusia, semakin hari angka kematian meningkat, puluhan tim Nakes banyak berguguran. Memang benar yang dikatakan oleh pak Presiden bahwa kita harus memperbanyak dalam mengingat Allah swt, memperbanyak bertaubat dan istigfar agar pandemi ini segera berakhir di bumi Indonesia.

Namun memperbanyak ibadah mahdhoh (individual) apakah cukup untuk mengatasi wabah pandemi ini? Di sisi lain sudah sangat banyak rakyat yang berguguran, pengangguran meningkat akibat lemahnya ekonomi. Kemudian masih ada yang belum tertib dalam mematuhi protokol kesehatan.

Maka berkacalah pada kepemimpinan Khalifah Ummar bin Khattab pada waktu menghadapi wabah Tha’un yang menyebabkan angkat kematian meningkat.

Khalifah Ummar pun menyeru kepada rakyatnya agar segera bertaubat kemudian diiringi dengan penanganan yang solutif, yakni lockdown masif.

Pada saat itu juga hukum Allah diterapkan dan oleh karenanya apa yang dikatakan oleh sang Khalifah benar-benar dipatuhi oleh masyarakat disebabkan ketaatan mereka kepada Allah Swt dan juga kepada Amirul mu’minin.

Inilah kondisi di mana Islam benar-benar diterapkan di tengah masyarakat pada saat itu. Individu dan masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan terlebih kepada Allah Swt.

Maka solusi Indonesia agar corona segera berakhir yaitu kembali kepada aturan Allah Swt, Insya Allah akan berbuah kemaslahan tersebab ketakwaan para pemimpin dan juga masyarakat terhadap hukum syara’ yakni hukum Allah Swt. Wallahi A’lam.[]

*Mahasiswa UIN Banten

Comment