RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Sebagai bagian dari rangkaian seminar Kebangsaan Badan Komunikasi Nasional Desa Se-Indonesia (BKNDI) di Swiss Bellin Hotel Kemayoran yang dibuka secara virtual oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, sekaligus sebagai bagian mesukseskan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX Tahun 2021, DPN BKNDI bersama BKNDI Provinsi Papua menggelar persiapan Sarasehan Desa yang nantinya akan dilaksanakan di Kab. Biak Numfor.
Sebagai bagian untuk sensukseskan PON XX Tahun 2021 Provinsi Papua dan Papua Barat, tema yang diangkat dalam Sarasehan Desa ini adalah “Papua Membangun Indonesia untuk Indonesia Timur”.
Frans Ronsumbre, Kepala Desa Suapodibo Distrik Biak Kota Kab. Biak Numfor Papua mengatakan, Kab. Biak telah dipercaya untuk mempersiapkan Sarasehan Desa Wilayah Timur Indonesia yang akan digelar bulan November 2020 di Biak Numfor.
“Untuk menyongsong event nasional yang akan dilaksanakan di Papua, kami merasa bangga telah diapresiasi atas adanya PON dan harus dilaksanakan. Kami bersama BKNDI merespon dan kami punya tanggungjawab untuk melakukan terobosan bagi 257 kepala desa di Biak Numvor,” terang Frans Ronsumbre saat konferensi Pers di Cafe Desa BKNDI, Jakarta Selatan, Jumat (4/9/2020).
“Pembangunan di Papua cukup berat, juga infrastrukturnya. Tanah kami menjanjikan. tapi kami butuh bantuan. Saya ingin sampaikan bahwa pemerintah memberikan kepercayaan membangun Papua, (soal) mampu atau tidak tergantung kita sendiri,” kata dia.
Menurut Frans, sudah saatnya, perubahan karakteristik dan pemikiran terbatas harus dibuang. “Kalau mau maju Papua, tidak bisa dipisahkan dalam bingkai NKRI.” tegas Frans.
Ekonomi Desa Dapat Dilihat dari Desa Hingga Kota
Sementara itu, Ketua BKNDI Kab. Yahukimo, Yason Yahuli mengatakan, pihaknya sebagai ketua Panitia telah diberi kepercayaaan, diberikan mandat, maka dalam waktu dekat akan segera berkordinasi dengan pihak pihak terkait untuk mensukseskan acara tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada presiden dan wakil presiden dan terima kasih kepada ketua BKNDI terima kasih kepada BKNDI seluruh indonesia.” kata Yason.
Diterangkan, dalam hal ini karena mandat untuk melaksanakan sarasehan desa BKNDI wilayah Kawasan Timur, dia akan segera melakukan koordinasi ke gubernur, wakil gubernur dan pejabat lainnya untuk percepatan acara agar bisa berjalan dengan baik.
“Harapan kami, kemajuan daerah itu dapat dilihat dari perekonomian, dari desa hingga ke kota,” tandasnya.
Selain Ketua BKNDI Kab. Yahukimo Yason Yahuli, konferensi pers ini dihadiri oleh perwakilan BKNDI Papua di antaranya, Ketua BKNDI Kab. Biak Numfor Erickson Kbarek dan Ketua BKNDI Kab.Sopiori Abner Kbarek.
Sementara perwakilan Kepala Desa dari Papua yang hadir, selain Frans Ronsumbre, juga ada Viktor Nixon Kaisiepo selaku Kepala Desa Yomdori Distrik Biak Barat, Biak Numfor dan Frans Obinaru Kepala Desa Marisen Distrik Biak Barat, Biak Numfor.
Membangun Sumber Daya Manusia
Ketua Umum BKNDI, Isra A Shanaky mengatakan, menambahkan penjelasan dari Panitia Sarasehan Desa, bahwa pihaknya selaku pimpinan pusat BKNDI memberikan dukungan moril dan arahan pendampingan untuk teman-teman agar sarasehan desa dapat terlaksana dengan baik dengan protap yang ada
“Kita berharap, saat sarasehan desa nanti di Biak Numfor (pertengahan November), Bapak Presiden atau Wakil Presiden bisa mengambil kesempatan ini untuk hadir.” terang Isra.
Selain itu, Isra juga berharap menteri Perikanan dan Kelautan, Edhy Prabowo juga dapat hadir dan dapat menyerahkan bantuan bagi para Nelayan di wilayah pesisir Indonesia Timur.
Menurut Isra, BKNDI sifatnya hanya menyampaikan informasi dari pusat ke daerah dan sebaliknya sebab Kepala desa adalah bagian dari pembangunan di wilayah Indonesia Timur.
“Nanti kita akan kumpulkan kepada desa untuk mengikuti sarasehan. Oleh karena itu, kami mendorong untuk menjadikan sarasehan desa sebagai inspirasi, karena gagasan besar untuk membangun desa ini harus didukung. Kami meminta kepada Presiden, Gubernur Papua, Pangdam dan Polda untuk membantu,” terangnya.
Isra mengatakan, tema kali ini, bukan sekedar tema, namun tema yang dapat membuka mata dunia dan mata nasional bahwa, orang-orang papua nasionalis apa lagi dalam pembangunan termasuk nantinya akan diusulkan agar biaya pendidikan di Papua dapat digratiskan.
“Besok kita cetuskan, jika negara lain bisa menggratiskan pendidikan, maka bila perlu kita tuntut itu menteri gratiskan pendidikan di Papua. kita negeri kaya. Nantinya, 20-30 tahun mendatang kita tidak lagi bawa emas tapi kita akan bawa Sumber Daya Manusia,” tandas Isra A Shanaky. (*)
Comment