Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah.[Dok/radarindonesianewscom] |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Konseling yang dilakukan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta terhadap puluhan mahasiswi bercadar di kampus mendapat sorotan keras Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. Ini dilakukan karena dikhawatirkan para mahasiswi bercadar menyebarkan radikalisme.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah tidak sepakat bahwa setiap orang yang memakai cadar langsung dicap mengembangkan paham radikal. Ditambahkan Fahri, menggunakan cadar adalah hak dan pilihan setiap orang.
“Ya biarin saja karena itu kebebasan individu orang, masa tiap orang bercadar lalu dicurigai mau mengembangkan terorisme, ini kan kacau. Saya ke Mekah, berjuta orang bercadar tidak ada yang meledakkan bom,” kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/3/2018).
Fahri mengatakan, justru pikiran-pikiran yang dihantui oleh kecurigaan terhadap orang lain itu yang harus dicemaskan. Oorang-orang yang berpikiran seperti itu tambahnya, tidak mengerti bahwa orang yang berpakaian dalam kedamaian seperti itu adalah sebuah pilihan.
“Kenapa harus ditakut-takuti, di-frame seolah radikalisme terorisme agama. Jutaan orang keliling Ka’bah setiap tahun pakai cadar tidak ada yang teroris,” katanya.
Ditegaskan Fahri, orang-orang yang berpikiran bahwa bercadar adalah radikal, otaknya sudah dirusak sama strategi orang lain. “Ini yang harus dilawan apalagi di kampus,” tegasnya.
Dia mengatakan, dulu saat kuliah di Universitas Indonesia (UI) pada era Presiden Soeharto, banyak mahasiswi bercadar. Tapi, tegas dia, tidak pernah ada larangan mahasiswi bercadar.
Sebaliknya, kata Fahri, zaman kebebasan seperti sekarang ini orang bercadar malah ditakut-takuti. Sekarang, imbuhnya lagi, zaman reformasi, kebebasan, dipimpin oleh orang liberal tapi keraannya nakutin orang. gf[]
Comment