Vonnie Anneke Panambunan, Bupati Minahasa Utara bersama Surya Paloh.[Dkl/radarindonesianews.com] |
RADARINDONESIANEWS.COM, MINUT – Vonnie Anneke Panambunan, Bupati Minahasa Utara, saya keluar dari Partai Gerindra tanpa paksaan dari pihak manapun, ujar VAP saat ditemui www.radarindonesianews.com, Senin (26/3) diruang kerjanya.
VAP dengan sapaan yang akrab menegaskan, perubahan itu biasa dalam berpolitik. “Setiap kader politik dalam perjalanannya memiliki keunikan dan saya rasa perubahan-perubahan yang terjadi baik yang terencana maupun secara tiba-tiba, itu biasa dalam dunia berpolitik”, kata VAP.
“Mengenai Pidato kontroversial Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang mengatakan Indonesia Bubar, membuat beberapa kader dari partai tersebut kaget dan sedikit kecewa. Salah satunya, Vonnie Anneke Panambunan memilih hengkang ke Partai Nasional Demokrat (NasDem)”.
Vonnie yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra Sulut sekaligus Bupati Mihahasa Utara, saat ditanya terkait pengunduran dirinya apakah karena dipaksakan? mengatakan, pengunduran dirinya bukan karena paksaan, itu pertimbangan saya secara pribadi, tegas VAP.
“Saya sudah tunggu lama pak Surya Paloh kesini. Sebagai Ketua Partai Gerindra (tadinya) Saya nyatakan diri sekarang bukan karena paksaan, saya mengundurkan diri dari Gerindra. Oleh sebab itu saya serahkan (Ketua DPD Sulut) Gerindra ke siapa saja, (terserah, red). Saat ini saya sudah menyatakan sikap Saya untuk masuk ke Nasdem,” kata Vonnie Panambunan dalam Konsolidasi Partai Nasdem Sulut di ballroom Hotel Sutan Raja Kalawat, Minut, beberapa waktu lalu.
“Sekalilagi setiap kita punya hak berpolitik dan hak menyatakan sikap, siapapun dia. Namun, terlebih penting dari semua itu adalah apa yang dapat kita lakukan untuk masyarakat, itu lebih penting”. Maju untuk berbuat yang terbaik untuk masyarakat, adalah hal yang paling mulia, tutup VAP. (dkl)
Comment