PT Dirgantara Indonesia Dijual ke China?

Berita428 Views
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Manajeman PT. Dirgantara Indonesia menegaskan, beredarnya pesan berantasi atau broadcast message di media sosial yang menyebutkan PTDI telah dijual ke China, tidak benar.
Manager Hukum dan Humas PTDI Irlan Budiman menjelaskan, pesan yang beredar tersebut, dipastikan kabar bohong. “Kabar yang beredar melalui Whatsapp maupun media sosial adalah kabar bohong,” ujar Irlan dalam keterangan persnya, Sabtu 29 April 2017.
Pesan broadcast yang menyebutkan PT. Dirgantara Indonesia telah dijual ke China, bertuliskan “Berita Terlambat dari Bandung, Inalilahi Wa Ina Illaihi Roji’un Telah berpindah tangan, satu lagi BUMN Strategis yang dibangun alm, HM. Soeharto dan Prof. DR. Ing BJ Habibie kpd Asing”.
“Dengan ditanda tanganinya pelunasan pembayaran dari pemerintah China kpd pemerintah Indonesia pada awal April 2017 oleh Presiden Joko Widodo (disetujui dan ditanda tangani oleh Ketua KPK, Ketua DPR RI dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden) maka secara resmi Kepemilikan PT. Dirgantara Indonesia/PTDI dh. IPTN NURTANIO, berpindah tangan menjadi milik pemerintah Republik Rakyat Tjina”.
“Dengan demikian, untuk selanjutnya, seluruh pesawat dan komponen hasil produksi, akan berlabel Made in Cina”.
Irlan menjelaskan, PTDI merupakan salah satu industri strategis yang diatur Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16/2012 Tentang Industri Pertahanan. Dalam Pasal 52 ayat 1, dijelaskan bahwa Kepemilikan modal atas industri alat utama seluruhnya dimiliki oleh negara.
“Dalam penjelasan itu, bahwa kepemilikannya sepenuhnya dikuasai oleh negara dan dilarang dijual kepada pihak asing manapun,” katanya.
Menurutnya, tidak boleh sebagian atau seluruh sahamnya dijual kepada pihak manapun dan 100 persen milik Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Irlan mengimbau semua pihak agar bijak menerima informasi yang tidak jelas sumber dan kebenarannya. “Kami minta dukungan dari semua pihak karena ini untuk mendukung kemandirian Industri Dirgantara Indonesia demi kemajuan bangsa Indonesia,” katanya.
PTDI merupakan BUMN strategis yang didirikan pada 1976 silam. Bermarkas di Kota Bandung PTDI dewasa ini banyak menghasilkan pesawat terbang, komponen struktur pesawat terbang, jasa perawatan pesawat terbang dan jasa rekayasa. 
PTDI telah menyerahkan lebih dari 400 pesawat terbang kepada 49 operator sipil dan militer, di dalam dan luar negeri. PTDI memproduksi berbagai jenis pesawat terbang CN235 dengan type certificate untuk penumpang sipil, kargo, pembuat hujan, transportasi militer, patroli maritim, survei dan pengawas pantai.
Selain itu, PTDI juga menghasilkan berbagai pesawat terbang dengan skema kerjasama produksi dengan para mitra kerja strategis internasional lainnya. Sebut saja NC212 dan C295; dengan Airbus Helicopters untuk berbagai varian helicopter AS332, H225/H225M, AS550/555/565 dan AS350/365; serta dengan Bell Helicopter Textron untuk berbagai varian Bell 412.[sumber]

Comment