Desi Wulan Sari, S.E, M.Si*: 3 Maret 1924 Saksi Cahaya Islam Mendunia (Sebuah Puisi)

Puisi, Sastra314 Views

Wahai umat ingatkah kalian?
Ketika lahir seorang utusan di muka bumi, seorang manusia membawa cahaya dalam dirinya, membawa risalah kenabian bersama dengan Islam mengganti cahaya dari kegelapan.

Wahai umat ingatkah kalian?
Saat memimpin umat, Muhammad Rsulullah saw membebaskan setiap wilayah yang terdzalimi, hidup berdampingan penuh keselarasan dalam indahnya Islam bersama syariat, dunia yang di pimpinnya mendapatkan kebebasan hakiki.

Wahai umat ingatkah kalian?
Ketika perut kalian lapar, namun kefakiran membuatmu tak berdaya, maka akan datang amirul mukminin membawa makanan dan uang ditangan untuk kalian makan dan juga modal untuk bekerja.

Wahai umat ingatkah kalian?
ketika kalian sakit, tak akan ada satupun beban untuk kalian pikirkan kecuali hanya berobat karena telah tersedia rumah sakit untuk merawatmu hingga pulih kembali, tanpa biaya, tanpa jaminan apapun. Dan saat kondisi sehat kembali, amirul mukminin tak lupa memberi bekal pasca sakit menuju sehat.

Wahai umat ingatkah kalian?
Ketika pasukan muslim membela seorang muslimah dari kezaliman orang-orang yahudi di sebuah pasar, maka marahlah lelaki muslim dan mengepung para yahudi, hingga Rasul saw menghukumnya dengan mengusir satu bani demi kehormanatan sang muslimah.

Wahai umat ingatkah kalian?
Ketika wilayah demi wilayah di jaziah Arab, hingga sampai belahan dunia Eropa, Afrika, Asia berada dalam naungan Islam kaffah, mereka taat pada hukum Islam dan mereka terjamin hidupnya hingga akhir hayat, maka khalifah pun dicintai umat sebagai periayah kesejahteraan penduduk dunia.

Wahai umat!
Kemana lagi semua itu bisa kami dapatkan kembali? Ketika 3 Maret 1924 ,sang penghianat kapitalis merubah kemakmuran umat dengan duka nestapa. Namun janganlah menolak lupa bahwa sebelum itu telah datang cahaya Islam, Junnah umat muslim dunia, datang membawa cahaya keimanan bagi alam senesta

Ya Rab…
Umat rindu cahaya diin-Mu
Umat rindu Junnah-Mu
Umat rindu khalifah-Mu
Umat rindu berada Di bawah naungan syarait kaffah-Mu

Kami menunggu, kelak kau akan datang nenyinari dunia ini lagi, tatkala kau datang pada sepertiga dunia yang berada dalam naungan cahaya kaffah-Mu.

Wallahu a’lam bishawab.[]

Comment