RADARINDONESIANEWS.COM, BOGOR – Jika Anda diminta kembali ke usia SMA, apa yang terlintas di benak Anda tentang “Kemping”? Mungkin Kemah di hutan? Mungkin Naik gunung? Atau mungkin malah “ah malas”
Menariknya kata “ah malas” dalam benak beberapa siswa dan siswi SMA 11 hilang seketika sesaat selesai bermain air di Curug. Mereka merasa lebih baik dan menarik hidup berdampingan dengan alam yang terjaga ekosistemnya.
Pada tanggal 12-13 Desember 2019, SMAN 11 Depok mengadakan kegiatan Jambore Pramuka di Camp Panorama Alam Gunung Sari, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini diikuti lebih kurang 350 peserta. Baik dari kelas X dan kelas XI.
Pada saat kegiatan berlangsung motivasi mereka meningkat setelah dipicu oleh kata-kata bapak suryanta (kepala Sekolah SMAN 11 Depok) yaitu, “bagian terpenting dalam berkemah adalah bagaimana caranya mengatasi permasalahan hidup saat keluar dari zona nyaman, karena guru terbaik adalah pengalaman. Maka pelajarilah alam di sekitar kalian sekarang, kemudian terapkanlah dalam kehidupan sehari-hari”, murid-murid langsung bersorak-sorai dan bertepuk tangan setelah mendengar kata-kata tersebut.
Salah seorang siswa yang enggan disebutkan namanya berkata bahwa, ” Awalnya saya mengira acara ini akan berjalan membosankan dan mungkin tidak ada cerita menarik yang bisa dibawa pulang. Ternyata saya salah besar. Berbagi pengalaman dan bercerita seusai kegiatan di dalam tenda (pada saat jam istirahat malam hari) adalah hal yang paling menyenangkan. Saya sangat belajar bagaimana harus menghargai hidup dan kehidupan yang diberikan Allah SWT terhadap saya. Jika ada yang mau mengajak saya kemping kembali ayo, siapa takut! Asikin aja bro, iye ngga”. “Yoi, gas terus”, ujar teman-teman setendanya.
Setelah diakhiri senyuman oleh peserta, saya mengerti kenapa mas Menteri pendidikan ingin sekali sekolah dan guru mengembangkan karakter peserta didik sesuai dengan apa yang dianggap baik oleh guru dan sekolahnya. Bukan hanya dengan rumus dan angka-angka, tulis guru pembimbing Angga GA.[Chudory]
Comment