Ulfa Ummu Fara: Romantisme Rumah Tangga Rosulullah

Opini553 Views

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Teladan Utama. Dialah Rosulullah. Tidak hanya dalam hal beribadah. Perihal muamalah beliau pun jadi rolemodel yang mulia. Tidak terkecuali dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Beliau memang sang teladan utama. Teladan sepanjang masa.

Kisah rumah tangga yang bikin baper. Cinta yang berlandas iman dan taqwa. Tidak hanya bersama di dunia. Tetapi juga hingga ke surga.

Mari meneladani romantisme rumahtangga Rosulullah. Belajar mencintai pasangan dengan landasan keimanan. Agar sakinah mawaddah warohmah until jannah.

Berikut ini sikap romantisme keluarga Rosulullah yang perlu kita contoh:
1. Tolong bantu dalam jalan ibadah
Beliau lah Siti Khodijah. Istri pertama. Penyokong dakwah. Penguat jihad. Beliau yang selalu berada di sisi Rosulullah. Dalam suka dan duka. Dalam sempit dan lapang. Wanita yang menginfakkan hartanya untuk menyokong dakwah Rosulullah. Suami tercinta.

Seharusnya begitulah rumahtangga kita bna. Bersama pasangan saling bantu dalam ketaatan. Saling menyemangati untuk menggapai ridho Ilahi. Karena bersama ialah hendak kita tapaki. Istana indah nan kekal abadi. Jannahnya Allah.

2. Rasulullah sang Susis
Rosulullah ternyata sangat susis. Suami sayang istri. Rasa sayang beliau tunjukkan dengan kelembutan dan kebijaksanaan. Tidak enggan menyingsingkan lengan membantu istri. Menyenangkan istri dengan perkataan dan perbuatan.

Saking sayangnya. Rosulullah pernah suatu malam memilih tidur di luar rumah. Karena tak tega membangunkan istri tercinta. Masyaa Allah. Siapa yang sudah pernah merasakan romantisme seperti ini?

3. Marah dan sayang karena Allah
Begitulah semestinya pasangan suami istri. Dengan siapa pun. Terlebih dengan pasangan hidup. Harus berani marah karena Allah. Marah sesuai dengan perintah Allah. Serta sayang dan cintalah karena Allah. Dengan cara yang Allah sukai pula. Tidak segan meningatkan pasangan ketika melakukan kesalahan. Tidak enggan mengajak pasangan untuk memperbanyak amal kebaikan.

Mengelola emosi dalam pernikahan juga telah Rosulullahi contohkan. Ketika Aisyah difitnah berselingkuh. Rasulullah memilih diam sebelum menumpahkan rasa marah dan kecewany. ini juga romantis bukan? Jika suami lain sudah tentu lupa berpikir. Sudah tersulut amarah dahulu. Tapi tidak dengan beliau. Mencari kebenaran. Baru mengambil keputusan.

4. Menjadikan Pasangan Sebagai Pakaian
Pasangan hidup adalah pakaian bagi kita. Bagus tidaknya, milik kita. Indah tidaknya, hak kita. Menjaga dan merawatnya adalah tugas kita. Layaknya pakaian ia adalah kehormatan kita harus dijaga. Disimpan. Tidak mengumbar kekurangannya. Tidak mengeluhkan akan sikapnya pada orang lain.

5. Menjaga Keintiman bersama pasangan
Romantisme dalam rumah tangga perlu selalu dipupuk. Banyak hal yang dapat kita upayakan. Menjaga kedekatan. Menguatkan ikatan hati suami istri. Bahkan Rosulullah juga mengajarkan tentang hal ini.

Dari Aisyah  ia berkata: “Saya biasa mandi bersama Nabi saw. dari satu bejana dan dengan satu gayung, yang disebut faruq.” (HR: Al-Bukhari).

Hadist tersebut menggambarkan betapa intimnya Rosulullah dengan sang istri. Intim tidak selalu tentang hubungan badan. Intim adalah dekat. Mengerjakan sesuatu bersama. Berbincang berdua. Bercanda. Makan bersama. Berbagi minum dari gelas yang sama. Ini termasuk hal yang yang dapat mempererat hubungan suami istri. Memupuk cinta dengan romantisme sehari-hari. Tak perlu malu untuk membahagiakan pasangan. Buang rasa enggan untuk tunjukkan rasa sayang.

Begitulah Romantisme kehidupan rumahtangga Rosulullah. Tidak hanya sekedar kata “aku ingin hidup seribu tahun bersamamu” tapi “Aku ingin sehidup sesurga bersamamu.” Tidak hanya menjamin kebahagiaan hidup dunia pasangan. Tapi juga menjamin kebahagiaan akhirat bersama pasangan. Cinta berlandaskan iman. Itulah romantisme cinta yang akan membawa kita bersama pasangan tercinta terus bersama hingga ke surga. Semoga Allah mampukan.

Comment