Jangan Sebut Masjid dengan Kata Mosque, Ini Asal Usulnya

Opini2411 Views

RADARINDONESIAMEWS.COM, JAKARTA – Dulu ketika mulai belajar berbahasa Inggris, salah satu materi pelajaran yang diajarkan adalah menghafal penyebutan nama-nama benda dalam bahasa Inggris. Mulai dari nama-nama benda yang sederhana dan digunakan sehari-hari, sampai pada nama binatang, juga nama tempat-tempat beribadah.

Dan semua tentu masih ingat jika kata “nyamuk” bahasa Inggrisnya adalah “mosquito”. Sedangkan masjid jika disebut dalam bahasa Inggris menjadi “mosque”.

Waktu itu memang tidak “menggagas” atau terbesit pertanyaan, mengapa kata nyamuk dan masjid dalam bahasa Inggris kok hampir sama, “mosquito and mosque”. Sampai memperoleh informasi yang cukup mengejutkan.

Konon ada seorang muslim yang bernama Haritha (tidak tahu, ini nama asli atau samaran). Ia menyebarkan informasi yang cukup mengejutkan, tentang asal-usul dan penggunanan kata “mosque” untuk kata masjid dalam bahasa Inggris di internet.

Pada tulisannya, Ia meminta agar sebaiknya seluruh kaum muslim tidak menggunakan lagi kata “mosque “ untuk menyebut sebuah masjid. “Dan marilah kita ganti kata itu dengan kata yang seharusnya: Masjid! Tempat untuk Bersujud!! Bukan Mosque: tempat pembasmian!” begitu tulisnya.

Lho, kok tempat pembasmian ? Antara “mosquito” (nyamuk) dengan “mosque” (masjid) memang agak mirip-mirip. Tetapi mengapa Haritha menyebutnya dengan “pembasmian”
Bagaimana ceritanya ?

Asal usul kata “Mosque” (untuk masjid)

Jadi sebaiknya ditelusur asal-usul munculnya kata “mosque” ini. Konon sebenarnya kata “Mosquito” ini bukan merupakan kosa kata asli dalam bahasa Inggris, tetapi kata “mosquito” diadaptasi dari bahasa Spanyol. Lalu, mengapa masjid disebut dengan “mosque “ yang berasal dari kata “mosquito “ atau nyamuk?

Konon pula, ketika pecah Perang Salib antara pasukan Islam melawan pasukan Nasrani pada abad pertengahan untuk memperebutkan Jerusalem, salah satu pemimpin dari pasukan Nasrani adalah Raja Ferdinand. Ketika Raja Ferdinand akan berangkat menuju ke medan perang, ia berkata bahwa ia dan pasukannya akan berangkat perang dan membasmi kaum muslim “like mosquitoes” (“seperti nyamuk-nyamuk”).

Dan semua orang pasti tahu, jika tempat berkumpulnya umat muslim dalam jumlah besar, tentu saja di masjid. (Dan harap diketahui, bahwa fungsi Masjid pada saat waktu itu bukan hanya melulu sebagai tempat salat dan beribadat saja, namun juga sebagai pusat untuk mengatur strategi).

Sehingga waktu itu kemudian diartikan bahwa Raja Ferdinand akan berangkat menuju masjid untuk membasmi kaum muslim laksana membasmi nyamuk ! Dan sejak itu pula, masjid kemudian disebut dengan “mosque” atau tempat berkumpulnya ‘nyamuk’ untuk dibasmi. (Informasi selengkapnya tentang hal ini dapat dilihat dalam buku The Complete Idiot’s Guide to Understanding Islam).

Itulah sebabnya maka Haritha menghimbau kaum muslim agar jangan lagi menyebut masjid dengan kata “mosque”. [H. D. Aditya/sumber]

Gambar/iep3ul

Comment