Indah*: Kehidupan Setelah Kematian

Opini619 Views

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Setiap makhluk hidup yang hidup di dunia, pasti akan mengalami yang namanya “kematian”. Tak terkecuali manusia itu sendiri, manusia hidup di dunia bagaikan seorang Nahkoda yang singga di pulau untuk mempersiapkan bekal. Bekal yang harus dipersiapkan adalah bekal yang bermanfaat yaitu amal kebaikan yang harus dibawa untuk menuju tempat tujuan terakhir(akhirat). Allah SWT berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.” [QS. al-‘Ankabût [29]:57]

Kematian adalah hal yang pasti, lantas kapan kematian itu akan datang, Wallahu a’lam.

Bekal amalan apa yang telah kita persiapkan, kita bisa meraskan dan melihat amalan apa yang selama ini kita perbuat apakah selama ini kita hanya berleha – leha dan berbuat semau kita, ataukah kita taat dan tunduk pada Allah dan Rasul kita. Apakah kita termasuk hamba Allah yang akan kembali pada surga-Nya ataukah pada neraka-Nya. Allah SWT menegaskan bahwa setelah mati, kita pasti akan dibangkitkan,

زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَن لَّن يُبْعَثُوا ۚ قُلْ بَلَىٰ وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ ۚ وَذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

“Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak dibangkitkan. Katakanlah, “Tidak demikian. Demi Tuhanku, kalian benar-benar pasti dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. Hal demikian adalah mudah bagi Allah.” [QS. At –Taghaabun [64]: 7].

Dalam kalam Allah Al Quran surah At-Taghaabun jelas dinyatakan bahwa kelak nanti kita pasti dibangkitkan. Dan bukan hanya sekedar akan hidup lagi, kemudian otomatis masuk surga-Nya Allah SWT, tapi kita akan diberikan berita tentang apa-apa yang telah kita kerjakan selama di dunia ini. Dan tidak hanya itu, kelak setelah diberikan pemberitaan atas amal kita, amal baik ataupun amal buruk kita akan mendapat balasan atas apa saja perbuatan kita.

Pada hari itu tiap – tiap manusia berlutut dan akan dipanggil satu persatu untuk melihat catatan amal baik maupun buruk manusia, baik amalan itu kecil atau besar tidak luput dari pencatatan di buku catatan amal kita. Pada hari kebangkitan terdapat 2 manusia yang akan menerima buku catatan amal mereka, manusia yang menyakini akan hari kebangkitan serta ”taat” terhadap Allah akan menerima buku catatan amal mereka pada tangan kanannya. Berbeda dengan manusia yang “lalai” melakukan amal buruk lebih banyak, akan menerima buku catatan mereka dengan tangan kiri. Ini jelas dijelaskan dalam Al Quran Surah Al-Haqqah [69]:19-33.

Lantas bagaimana sikap kita saat ini. Apakah tetap dengan masa bodohnya kita untuk menumpuk amal buruk, dan berakhir di neraka. Ataukah kita hijrah menuju jalan ketaatan yang diperintahkan dan di ridhoi oleh Allah untuk menumpuk dan meraup amal kebaikan sebanyak – banyaknya, agar kelak kita masuk dalam surga-Nya Allah. Tentu setiap manusia yang beriman akan mengingginkan balasan surga, karena di dalam surga Allah telah menjelaskan:

“Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Ali Imran [3]: 15)

“Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih.” (QS. al-Insan [76]: 21)

Adapun ayat Al Quran yang menjelaskan suramnya penghuni neraka dan balasan yang akan di terima oleh manusia yang tidak taat akan perintah Allah
“Pakaian mereka adalah dari aspal panas (TER) dan muka mereka ditutup oleh api neraka.” (QS. Ibrahim [14]: 50).

“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka).” (QS. Al-A’raf [7]: 41)
Beberpan ayat Al Quran di atas adalah sebagian kecil penjelasan akan betapa indah surga Allah dan betapa suram neraka Allah yang akan menjadi balasan amal perbutan kita di dunia setelah mengalami yang namanya kematian. Janji Allah akan balasan pada hari kelak adalah nyata.

Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa Kematian itu pasti terjadi, bisa datang kepada kita kapan saja dan dimana saja. Kehidupan (kebangkitan) setelah kematian itu pasti adanya dan pertanggungjawaban atas amal-amal kita itu pasti akan diberlakukan. Penting bagi kita untuk masuk ke dalam golongan orang yang beriman dan senantiasa beramal soleh agar bisa husnul khatimah dan nanti bisa masuk surga yang penuh kenikmatan.

Penting juga bagi kita agar tidak menanggalkan keimanan kita dan menjauhi larangan Allah sehingga kita dijauhkan dari su’ul khatimah dan tidak dimasukkan ke dalam neraka yang penuh siksa. Jangan pernah menyepelekan dosa (baik besar ataupun kecil) karena khawatir dosa itu akan menambah berat timbangan keburukan kita dan tidak mendapat pengampunan dari Allah SWT.

Terakhir, jangan menyepelekan siksa neraka karena siksa neraka sangatlah menyakitkan, waktunya sangatlah lama, bahkan bisa selamanya. Naudzubillah.[]

*Mahasiswi UN Khairun, Ternate, Fakultas teknik, semester VI

Comment