Lebih Inovatif, 194 Pendidik Sekolah Dasar Kukar Mengajar dengan Pendekatan Baru

Berita453 Views
Ibu Laksmi sedang praktik mengajar tentang rangkaian listrik di SD 003 Tenggarong dengan menggunakan metode MIKIR, Senin, 15 Oktober 2015.[Mustajib]
RADARINDONESIANEWS.COM, KALTIM –  Sebanyak 192 guru pengajar, kepala sekolah dan pengawas SD dan MI di Kukar selama tiga hari dilatih mengenal dan mempraktikkan  mengajar dengan pendekatan yang relatif baru bagi mereka, yaitu pendekatan MIKIR atau Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi. Selama ini dalam mengajar,  mereka  lebih banyak menggunakan pendekatan model klasik ceramah. Pelatihan terbagi dalam dua gelombang, gelombang pertama tanggal 13-15 Oktober, dan gelombang kedua akan dilaksanakan tanggal 16-18 Oktober.
Dalam mempraktikkan MIKIR, para guru  mengajar dengan mengarahkan siswa menjadi lebih aktif,  inovatif dan komunikatif dengan cara membuat siswa lebih terlibat melakukan percobaan, pengamatan dan pengolahan informasi, berkolaborasi dalam kelompok untuk memecahkan masalah selama percobaan, dan mempresentasikannya di hadapan siswa yang lain.
Ibu Laksmi dari SD 004 yang praktik mengajar di kelas 6 SD 003 Tenggarong tentang  rangkaian listrik merasakan hal yang baru selama praktik mengajar. “Selama ini, kami mengajar tanpa banyak perencanaan dan skenario yang baik,  dan sering menjadikan siswa hanya sebagai pendengar yang pasif dengan model ceramah. Dengan pendekatan MIKIR, kami lebih mudah menyusun skenario pembelajaran yang membuat siswa menjadi antusias,  lebih kreatif dan inovatif,” ujarnya setelah berpraktik, Senin, 15 Oktober 2018.
Para guru yang berpraktik di beberapa sekolah tersebut berasal dari 16 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Kutai Kartanegara yang terpilih menjadi mitra program PINTAR Tanoto Foundation. Agar benar-benar berubah, masing-masing sekolah mengirim rata-rata 12 utusan dan diharapkan ketika pulang bisa menularkan pendekatan tersebut ke guru-guru lain sisanya.
Sebelumnya, Kabid Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Kukar, Tulus Sutopo saat membuka kegiatan menyatakan kegembiaraannya atas program pelatihan ini. “Sudah sejak 2013 tidak ada pelatihan bagi para guru disini, sehinga metode mengajar guru kurang terupdate. Pelatihan ini sangat sesuai dengan visi misi daerah ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah,” ujarnya.  
Selain praktik langsung, untuk menginternalisasi pendekatan baru ini, para guru tersebut  nantinya juga akan didampingi beberapa kali saat mengajar di sekolah. Pendampingan tersebut akan dilakukan oleh  tim fasilitator daerah program PINTAR dari Kukar yang sudah terpilih sebelumnya.
Program PINTAR atau Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran merupakan program yang peluncurannya dilakukan oleh Kemendikbud pada akhir bulan September  yang lalu di Jakarta. Program yang awalnya bernama Pelita Pendidikan ini adalah hasil kerjasama antara Kemendikbud, Kemenristekdikti, Pemerintah Daerah dan Tanoto Foundation. Salah satu tujuan program adalah menjadikan siswa selama bersekolah tidak hanya memperoleh pengetahuan yang cukup, tapi juga terasah ketrampilan-ketrampilan hidupnya yang dibutuhkan untuk menghadapai tantangan abad dua satu, yaitu mampu berpikir kritis, mampu bekerjasama dalam lingkungan multikultur, kreatif,  inovatif dan komunikatif.[Mustajib]

Comment