Minah, S.Pd.I: Menjadi Sahabat Hidup

Berita436 Views
Minah, S.Pd.I, Penulis
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Pernikahan adalah akad atau ikatan antara seorang laki-laki dan perempuan untuk membangun rumah tangga sebagai suami istri sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Pernikahan merupakan ibadah yang disyariatkan oleh Islam dan terdapat di dalam Al-quran dan hadits. Maka ia harus dilaksanakan dengan sempurna dan mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.
“Nikah itu adalah Sunnahku, barang siapa yang membenci sunnahku bukanlah bagian dariku.” (HR. Muslim).
Pedoman pernikahan adalah aqidah dan syariah Islam. Karena dalam mengarungi hidup berkeluarga harus sesuai dengan aturan Allah, berhubungan suami istri, mendidik anak, maupun ketika menghadapi sebuah masalah keluarga, semua dikembalikan kepada Alquran dan hadits.
“Jika kalian berselisih dalam suatu perkara, kembalikanlah kepada Allah dan RasulNya” (QS. An-Nisa: 59).
Tujuan pernikahan adalah mewujudkan mawaddah wa rahmah, yakni terjalinnya cinta kasih dan tergapainya ketentraman hati. Firman Allah:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”(QS. Ar Rum: 21).
Dengan pernikahan, melanjutkan keturunan, menghindarkan dosa, mempererat tali silaturahim, sebagai sarana dakwah, menggapai ridha Allah, inilah tujuan dari segala tujuan (ghayatu al-ghayah) dari pernikahan. Meraih ridho Allah Subhanahu wa ta’aala untuk berkumpul bersama di SurgaNya. “Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan istrimu digembirakan.” (QS. Az Zukhruf: 70).
Hubungan pernikahan adalah hubungan persahabatan. Hubungan suami-isteri bukan seperti penguasa dengan rakyat, majikan dengan buruh, tetapi hubungan dua teman/sahabat setia/sejati. Dalam Islam, kehidupan suami istri adalah hubungan persahabatan (shahibah). Suami dan istri adalah sahabat sejati dalam segala hal, yaitu persahabatan yang dapat memberikan kedamaian dan ketentraman satu sama lain. Sebab Allah Subhanahu wa ta’aala telah menjadikan kehidupan suami istri itu sebagai tempat yang penuh kedamaian.  Allah berfirman:
“Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya.” (QS. Al-A’raf: 189).
Dalam persahabatan hendaklah saling mencintai dan berbuat baik. “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang terbaik terhadap isteri-isterinya.” (HR. Tirmidzi).
Ta’awun (saling menolong) dan Tadzommun (saling  berbagi rasa), tidak membiarkan pasangannya mengalami kesusahan sendiri. Menerima kekurangan pasangan hidup. Dan tersenyum dengan wajah berseri-seri saat bertemu pasangannya. 
Rasulullah SAW bersabda: “Ketika seorang suami pulang ke rumah, kemudian isteri menyambutnya dengan senyuman, dan bersegera mengulurkan tangannya untuk mengambil tangan suaminya, maka dosa-dosa mereka berdua serta merta berguguran sebelum kedua tangan mereka dilepaskan.” (HR. Abu Daud).
Menyapa pasangan hidup dengan kata-kata penuh cinta dan kebaikan. “Perkaataan yang baik adalah shadaqoh” (Muttafaq ‘alaih). Kemudian katakan “Cinta” pada pasangan hidup.  Kata-kata ’CINTA’ akan menentramkan pasangan hidup kita dan sebagai peneguh rasa cinta. So, jangan bosan-bosannya deh, katakan cinta pada pasangan hidupnya. Heee…
Jangan sakiti dia seperti mengeluarkan kata-kata kotor dan kasar, menghina kekurangan fisik maupun sifatnya. Marah di depan umum, memuji kecantikan wanita lain dihadapan atau dibelakangnya, Lupa mengontaknya. Nah ini yang membuat pasangan kita tersakiti, oleh karena itu jagalah hati pasangan kita agar tidak tersakiti. 
Oleh karena itu, bangunlah keluarga dalam suasana persahabatan. Dalam persahabatan, akan ada ta’awun, komunikasi yang baik, saling menyayangi, saling melindungi dan saling memberi ketenangan. Dengan demikian, kehidupan dalam pernikahan bisa kita raih dan menjadikan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. 
Semoga dengan tulisan ini bisa menambah ilmu kita tentang keluarga, agar keluarga kita bisa menjadi lebih baik lagi, yang terpenting adalah mendapatkan Ridho dari Allah Subhanahu wa ta’aala. Aamiin.

Minah, S.Pd.I adalah Penulis buku “Catatan Hati Muslimah Perindustrian Surga

Comment