Arsy Novianty: Pergaulan Bebas, Kenakalan Rremaja Semakin Bablas

Berita513 Views
Arsy Novianty, Penulis

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Belakangan ini banyak berita miris kian merebak, salah satunya ialah berita mengenai siswi yang hamil diluar nikah. Sebanyak 12 siswi SMP di satu sekolah di Lampung diketahui hamil.

Direktur PKBI Lampung, Dwi Hafsah Handayani menyebutkan, 12 siswi SMP di satu sekolah di Lampung diketahui hamil tersebut, terdiri dari siswa di kelas VII, VIII, dan IX. Tribunlampung.co.id, Selasa, 2 Oktober 2018  23:25
Ini tentu saja sangat memprihatinkan bukan? Kondisi generasi muda kian terpuruk. Dekadensi moral kian nyata terjadi pada generasi muda. Saat ini semakin banyak genarasi muda yang terjerumus kepada perbuatan-perbuatan tercela dan buruk seperti,  perbuatan asusila, narkoba, tawuran dan tindakan kriminalitas lainnya. Kasus seperti ini banyak terjadi diberbagai daerah. Kenapa hal itu bisa terjadi?

Perbuatan-perbuatan tersebut sangat dipengaruhi oleh berkembangnya paham kebebasan dan budaya hedonistik. Keduanya notabene produk sistem kapitalisme sekular. Sistem sekularisme adalah sebuah sistem kehidupan yang memisahkan agama dari kehidupan.

Sistem sekuler telah menanamkan sebuah pemikiran kebebasan di bawah legalitas hak azasi manusia (HAM).  Atas dasar  HAM banyak generasi muda yang bebas melakukan perbuatan sekehendaknya walaupun itu melanggar norma sosial maupun norma agama. Mereka lebih berpihak pada HAM daripada aturan Agama. Mereka beranggapan bahwa “mereka bebas melakukan itu karena adanya hak asasi, jadi selama dia tak mengganggu hak orang lain, dia berhak melakukan itu”.

Kasus yang banyak terjadi di kalangan remaja yang kian terpuruk tentunya harus segera ditindak lanjuti. Jika tidak, maka tunggulah kehancuran. Banyak faktor yang menyebabkan remaja terjerumus dalam budaya seks bebas.

Pertama: Peran keluarga yang tidak lagi berjalan. Padahal perlu kita ketahui peran keluarga bagi anak-anak itu sangatlah penting, anak-anak perlu pengawasan, tak bisa dibiarkan begitu saja, bebas melakukan apa saja yang anak mau. Seorang ibu dalam keluarga merupakan madrasah pertama bagi anak-anak, yang dimana ibulah yang mendidik anak sejak dini. Tapi dalam faktanya saat ini para ibu tak ada dirumah ia harus kerja banting tulang untuk keluarga, karena masalah ekonomi yang tidak mencukupi membuat para ibu rela meninggalkan tugasnya sebagai pendidik.

Kedua: Masyarakat semakin kurang peduli. Kita bisa lihat saja sekarang banyak pemilik rumah kos yang abai terhadap penghuninya, sehingga perilaku seks bebas kian menjamur ditengah-tengah masyarakat. Dimana misalnya laki-laki yang pulang larut malam didalam kos perempuan ataupun sebaliknya perempuan yang pulang larut malam didalam kos laki-laki, tidak lagi di tindak lanjuti malah dibiarkan seolah-olah itu hal yang wajar .
Selain dari kedua faktor tersebut media sosial juga menjadi salah satu penyebab maraknya penyimpangan. Seperti halnya juga LGBT yang kian marak terjadi di Tanah Air ini, lewat media yang menjadi jalan bagi para pelaku untuk melakukan penyimpangan tersebut. Perlu kita ketahui Media digital sebagai produk tekhnologi Barat terbukti sebagai mesin perusak dan penghancur generasi muslim. Karena lewat media tersebut baik dari kalangan anak-anak, remaja maupun tua bisa secara bebas mengakses apa saja yang mereka mau. Apalagi kaum remaja yang cenderung rasa penasarannya sangat tinggi  mampu mengakses video porno yang membuat fikiran dan perilaku rusak. Setelah video itu terakses dengan bebasnya tanpa pengawasan mereka mampu melakukannya. Hawa nafsu yang kian menerkam tak mampu meredam rasa penasarannya hingga berujung rasa penyesalan tiada tara.
Mau sampai kapan generasi ini terus menerus terpuruk?
Solusi terbaik dari berbagai macam problematika kehidupan yakni kembali pada syariat Islam, dimana kehidupan berpacu pada aturan Al-Quran dan Sunnah. Ketika kembali pada aturan Allah maka kasus penyimpangan yang kian merebak di Tanah Air ini akan teratasi dan semakin berkurang. Kehidupan akan berlangsung sejahtera. Hidup akan terlindungi tidak hanya ummat Islam saja melainkan agama lain pun ikut terlindungi. Wallahu alam.[]

Comment