Siti Rahmah dalam sebuah pengajian |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Lahirnya sebuah peradaban gemilang adalah harapan semua orang. Sebagaimana kegemilangan yang pernah diraih umat Islam di masa silam. Namun sejarah ke emasan itu seakan telah hilang dari kaum muslimin. Karena hari ini yang kita hadapi adalah rusaknya tatanan sosial, rusaknya tatanan kehidupan. Harapan lahirnya peradaban baru seakan sirna dari ingatan, terlena oleh keadaan zaman yang kian kejam. Dalam kondisi seperti ini tentu saja kita tidak boleh diam, kita muslimah harus menngambil peran dalam mewujudkan peradaban yang gemilang.
Lantas peran apa yang bisa mainkan perempuan dalam mewujudkan lahirnya peradaban gemilang?
Banyak, bahkan perempuan memiliki peran sentral dalam perubahan. Seperti yang di ungkapkan oleh pemikir barat, jika ingin menghancurekan sebuah bangsa, menghancurkan generasi dan ingin menghancurkan peradaban maka hancurkanlah kaum wanitanya. Mereka sudah sangat memahami peran yang dimiliki wanita sebagai penentu maju mundurnya kehidupan sehingga wanitalah yang menjadi titik fokus penghancuran.
Hanya saja pertanyaan berikutnya adalah, wanita seperti apa yang mampu mereka hancurkan? Tentu bukan wanita muslimah yang senantiasa dekat dengan Al qur’an. Karena muslimah yang senantiasa berpatokan dan menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk hidupnya maka dia akan menemukan gambaran dan peran muslimah di dalamnya.
Setidaknya ada empat peran yang digambarkan dalam Al quran terkait muslimah ini. Peran sebagai individu dan makhluk sosial, istri dan ibu. Keempat peran ini jika dimainkan secara maksimal maka hasilnya akan sempurna. Dari keempat peran ini al quran banyak berbicara tentang muslimah dalam perannya sebagai istri. Bagaimana tidak posisi istri dengan kemuliaannya akan mampu menghantarkannya pada kemuliaan berikutnya yaitu menjadi seorang ibu.
Tugas dan dan kewajiban istri jika sudah terlaksana secara baik dengan relasinya dalam ikatan pernikahan maka akan menjadi syarat penentu kesuksesannya dalam menjalankan tugas sebagai ibu. Tugas melahirkan generasi cemerlang dambaan umat. Hal ini pernah dibuktikan oleh ibu-ibu visioner di masa kejayaan Islam silam.
Lihatlah sosok Fatimah bintu Ubaidillah seorang ibu hebat yang dengan tangan dinginnya mampu melahirkan ulama penomenal sepanjang sejarah kehidupan, dialah ibunda yang telah melahirkan seorang tokoh besar Imam Syafii, ulama termahsyur tidak hanya di masanya namun sampai saat ini kita mengenal dan mereguk manfaat keilmuannya.
Kisah hebat berikutnya adalah kisah ibunda Muhammad Al Fatih yang dengan kemahirannya dalam ilmu geografi, sang bunda senantiasa mengajarkan Al Fatih kecil tentang letak konstantinopel yang kelak akan sangat berguna dalam proses penaklukannya. Ibunda Muhammada Al Fatih juga memfasilitasi Al Fatih kecil untuk mempelajari berbagai keahlian, sehingga di usia 7 tahun Muhammad Al Fatih sudah hapal Al-Quran, menguasai Fiqih, menguasai berbagai macam bahasa, ilmu bela diri, tekhnik perang dan bermain pedang.
Muhammad Al Fatih senantiasa mendapat suntikan semangat dari bunda tercinta. Ketika kecil Al Fatih sering bertanya kepada sang bunda kenapa dirinya dinamai Muhammad Al Fatih. Kemudian sang bunda menjelaskan bahwa Rasululloh pernah bersabda kalau konstantinopel akan jatuh di tangan laki-laki yang bernama sama dengan nama-ku. Maka dialah sebaik-baik panglima dan sebaik-sebaik pasukan. Kemudian Al Fatih kecil bertanya lagi. “Dengan apa aku menaklukannya bunda?” maka dengan mantap sang bunda menjelaskan dengan Al-Quran, ilmu, kekuatan, senjata dan cinta dari manusia.
Akhirnya dengan kalimat itulah Muhammad Al Fatih terus bejuang sampai akhirnya mimpinya menaklukan konstantinopel terwujud. Di usianya yang masih beliau 21 tahun Muhammad Al Fatih sudah mewujudkan bisarah Rasululloh menkalukan kota adidaya di masanya.
Semua itu tidak lepas dari peran ibu yang memotorinya. Itulah kenapa wanita dikatakan memiliki peran sentral, karena peletak batu peradaban hanya bisa dilakukan oleh wanita, wanita muslimah yang menjadikan Al-Quran sebagai petunjuknya dan memainkan peran sesuai aturannya. Sehingga perubahan dan lahirnya perdaban agung akan sangat bergantung pada muslimah. Kamukah muslimah sejati itu? Wallahu alam bisshowab.[]
Comment