Dewan Penasehat Sekretariat Bersama (Sekber) Pers Indonesia Laksamana (Pur) Tedjo Edhy |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Insan Pers kembali berduka, atas kematian Dufi. Belasungkawa itu di tunjukan oleh Perkumpulan Wartawan Online Independen Nusantara (PWO IN). Almarhum Dufi ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tragis di dalam drum plastik.
PWO IN mengutuk atas perbuatan tersebut dan meminta kepada pihak berwajib untuk mengungkap motif kasus pembunuhan biadab tersebut.
Ade Novit Ketua Umum PWO IN turut belasungkawa atas kejadian yang menimpa Dufi. “Harus digali. Apa penyebab almarhum dibunuh ?,” kata mantan penyiar berita di televisi itu, melalui pesan singkat whasApp.
“Dedikasi almarhum sangat luar biasa,”tutur Ade, Senin (19/11/2018).
Ia meyakini ada kejanggalan dalam kematian Dufi. Sehingga korban dibunuh dengan sadis.
“Agak janggal, dan saya yakin pembunuhan itu, berkaitan dengan tugas jurnalistik. Dan oleh sebab itu, pihak kepolisian harus dapat mengungkap kasus ini. Dan segwra menangkap otak dibelakang kasus tersebut. Jika dibiarkan maka akan menambah deretan panjang kasus penganiyaan dan pembunuhan terhadap wartawan. Apalagi jasadnya dimasukkan di dalam drum kayak gitu,” tandasnya.
Semetara itu, ketua dewan pembina PWO IN, yang juga Dewan Penasehat Sekretariat Bersama (Sekber) Pers Indonesia Laksamana (Pur) Tedjo Edhy meminta kepada dewan pers untuk menyikapi pembunuhan terhadap Dufi.
” Jika benar, almarhum di bunuh karena dalam tugas maka kami mengutuk keras pelaku pembunuhan yang dilakukan secara sadis itu. Lalu bagaimana respon dewan pers ?, harusnya ini segera disikapi dan mengambil langkah,”pungkasnya.
Untuk diketahui, Dufi atau Abdullah Fithri Setiawan (43) alumni Kampus IISIP Jakarta, angkatan 1993.
Korban juga pernah menjadi wartawan di sejumlah media nasional. Jenazah korban pertama kali ditemukan pemulung berinisial SA (56), yang tengah melintas dan mencari barang bekas pada pukul 06.00 WIB, Minggu 18 November 2018.
Kapolsek Klapanunggal AKP Bimantoro Kurniawan mengatakan, mayat di dalam drum tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung yang tengah melintas di Kawasan Industri Kambang Kuning, sekira pukul 06:30 WIB.
“Saksi (pemulung) mengira bahwa drum plastik berisikan sampah. Namun setelah dibuka di dalamnya ada mayat laki-laki. Langsung teriak minta tolong ke warga,” jelas Bimantoro, Minggu 18 November 2018. Pria yang biasa dikenal Dufi ini juga merupakan alumni Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 13 Jakarta,lulusan 1992.
Terakhir Dufi diketahui bekerja sebagai tenaga pemasaran (marketing) di televisi milik ormas Islam Muhammadiyah (TVMu).
Saat ini korban meninggalkan enam anak yang masih kecil-kecil dan satu orang istri. Kini, korban telah dimakamkan di TPU Budi Dharma, Semper, Jakarta Utara.[]
Comment