Ahok.[Gofur/radarindonesianews.com] |
DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menargetkan penggunaan
lampu LED berbasis komputerisasi di Jakarta pada tahun 2016. Hal ini
bertujuan untuk menghemat anggaran pembayaran listrik.
“Tahun
depan implementasinya dan seluruh Jakarta dipasang seperti itu,” kata
Ahok di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Rabu 2
Desember 2015.
Ahok mengatakan bahwa anggaran pengadaan lampu
LED itu sebesar Rp1,2 triliun. Proses penggantiannya makan waktu selama
tiga tahun.
“Pergantian lampu bisa dimulai di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara,” kata dia.
Dia mengatakan bahwa selama ini, pemerintah daerah DKI Jakarta merogoh
kocek sebesar Rp600 miliar per tahun untuk membayar tagihan listrik.
Selama ini juga, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN menghitung
setiap titik menggunakan meteran.
“Padahal, lampu modern sudah ada komputer yang kasih tahu titik mati dan hidup dan pakai berapa jam,” kata dia.
Ahok pun ingin menggantinya dengan lampu LED dan sistemnya berbasis
komputerisasi. Dengan begitu, pemerintah daerah ini bisa menghemat
anggaran listrik sebesar Rp400 miliar per tahun.
“Kita harus
buat MoU di mana hitung listrik DKI bukan pakai meteran, namun
berdasarkan konsumsi yang tercatat di komputer itu,” kata dia.
Ahok menargetkan penandatangan nota kesepahaman dengan PLN pada minggu
ini. Isi nota kesepahaman itu adalah pergantian listrik dengan LED.
“MoU-nya dengan PLN kalau bisa minggu ini,” kata dia.[vv]
Comment