Foto/haaretz.com |
RADARINDONESIANEWS.COM – JAKARTA – Prancis mengecam “penembakan tak pandang bulu oleh tentara Israel terhadap demonstran Gaza” dalam sebuah pernyataan yang dirilis Senin (23/4) oleh kementerian luar negeri negara itu.
“Apa yang Prancis rencanakan untuk dilakukan secara konkret, tidak hanya dalam kata-kata, untuk menghentikan pembantaian mingguan ini yang terus berlanjut sementara dunia tetap diam?” tanya pernyataan itu.
Militer Israel telah membela cara mereka menangani unjuk rasa tersebut, di mana 39 orang Palestina telah tewas karena tembakan tentara Israel, menurut pihak berwenang di Gaza. Militer Israel telah membuka penyelidikan resmi atas beberapa insiden selama sebulan terakhir, termasuk pembunuhan jurnalis foto Yaser Murtaja dan Mohammed Ayoub yang berusia 15 tahun.
“Presiden Macron menyampaikan keprihatinannya atas situasi di Gaza selama pembicaraan teleponnya pada 21 April dengan Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas,” menurut pernyataannya Senin (23/4). “Sangat penting untuk mengakhiri krisis kemanusiaan di Jalur Gaza dengan mengakhiri blokade dan menghilangkan pembatasan, serta melalui jaminan keamanan yang kredibel untuk Israel.
“Sekali lagi, Prancis mengecam penembakan tak pandang bulu oleh tentara Israel terhadap para demonstran di Gaza dan menyesalkan lima kematian terakhir dalam beberapa hari terakhir ini,” lanjutnya. “Kami menegaskan kembali permintaan kami untuk pihak yang berwenang agar menahan diri dan menggunakan kekuatan secara proporsional sesuai dengan hukum humaniter internasional. Kami mengingatkan mereka tentang kewajiban untuk melindungi warga sipil, terutama anak di bawah umur, dan hak warga Palestina untuk berdemonstrasi secara damai.
“Prancis akan melanjutkan upayanya untuk mencapai solusi yang dirundingkan antara warga Israel dan Palestina, satu-satunya cara untuk kembali ke jalur perdamaian,” menurut pernyataan itu.
Pernyataan itu juga mencatat pernyataan dari kelompok bantuan Medecins Sans Frontieres, yang mengatakan bahwa tim medis telah memberikan perawatan pasca operasi kepada orang-orang “dengan luka parah yang luar biasa, sangat sulit untuk ditangani. Cedera yang diderita oleh pasien sebagian besar akan meninggalkan cacat fisik jangka panjang yang serius.”
Keterangan foto utama: Para pengunjuk rasa Palestina mengevakuasi seorang wanita yang terluka saat protes di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, Jumat, 20 April 2018. (Foto: AP/Khalil Hamra)[Matapolitik]
Comment