Sara Lawler.[westerngazette.co.uk] |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Beberapa mualaf London mengisi kuliah di hadapan para mahasiswa
University College London (UCL) beberapa waktu lalu. Mereka mengisahkan
pengalaman mendapatkan hidayah dalam rangka acara “Islam Awareness Week” yang dihelat universitas tersebut.
University College London (UCL) beberapa waktu lalu. Mereka mengisahkan
pengalaman mendapatkan hidayah dalam rangka acara “Islam Awareness Week” yang dihelat universitas tersebut.
Sara
Lawler (19 tahun) merupakan salah satu mualaf yang mendapat kesempatan
tersebut. Di hadapan rekan mahasiswa UCL, Sara yang juga mahasiswi
mengisahkan pengalaman hingga pilihannya jatuh pada Islam. Wanita asal
Ingol tersebut mengaku terpesona atas penghargaan Islam atas wanita.
Lawler (19 tahun) merupakan salah satu mualaf yang mendapat kesempatan
tersebut. Di hadapan rekan mahasiswa UCL, Sara yang juga mahasiswi
mengisahkan pengalaman hingga pilihannya jatuh pada Islam. Wanita asal
Ingol tersebut mengaku terpesona atas penghargaan Islam atas wanita.
“Alasan
utama saya memeluk Islam karena Islam memberi wanita rasa hormat dan
hak-hak yang bahkan masyarakat tak memberinya. Islam memberikan status
tinggi bagi perempuan, bagaimana mereka harus dihargai dan dihormati.
Ini adalah cara hidup yang murni, damai dan membawa pada kebaikan,” kisah Sara, seperti dikutip Harian Evening Post.
utama saya memeluk Islam karena Islam memberi wanita rasa hormat dan
hak-hak yang bahkan masyarakat tak memberinya. Islam memberikan status
tinggi bagi perempuan, bagaimana mereka harus dihargai dan dihormati.
Ini adalah cara hidup yang murni, damai dan membawa pada kebaikan,” kisah Sara, seperti dikutip Harian Evening Post.
Sara
sempat mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Katolik di kota
kelahirannya, Preston. Setahun ia sekolah di sana sebelum akhirnya
pindah ke London. Setelah bersyahadat Desember lalu, Sara giat beribadah
lima waktu dan mengenakan jilbab.
sempat mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Katolik di kota
kelahirannya, Preston. Setahun ia sekolah di sana sebelum akhirnya
pindah ke London. Setelah bersyahadat Desember lalu, Sara giat beribadah
lima waktu dan mengenakan jilbab.
“Ini benar-benar sebuah keputusan besar. Tapi saya telah melakukan banyak kajian dan ini adalah bagian dari hidup saya,” ujarnya berbagi kisah dengan rekan mahasiswa.
Dengan
keikutsertaannya dalam acara tersebut, Sara berharap dapat ikut andil
dalam meluruskan kesalahpahaman masyarakat tentang Islam. Ia yang
merupakan mahasiswa fotografi pun bertekad menyuarakan hak muslim
melalui karya fotonya.
keikutsertaannya dalam acara tersebut, Sara berharap dapat ikut andil
dalam meluruskan kesalahpahaman masyarakat tentang Islam. Ia yang
merupakan mahasiswa fotografi pun bertekad menyuarakan hak muslim
melalui karya fotonya.
Acara “Islam Awareness Week”
memang dimaksudkan untuk menepis segala salah paham tentang Islam.
Pasalnya, banyak prasangka dan stereotip tentang Islam dan muslim di
tengah masyarakat Inggris, dan London pada khususnya.
memang dimaksudkan untuk menepis segala salah paham tentang Islam.
Pasalnya, banyak prasangka dan stereotip tentang Islam dan muslim di
tengah masyarakat Inggris, dan London pada khususnya.
Inggris
merupakan rumah bagi 2,5 juta muslim. Berdasarkan sensus penduduk
Inggris, jumlah muslim terus meningkat secara signifikan. Di tahun 2011,
jumlah mereka meningkat dari 3 persen ke 4,8 persen dari total
penduduk. Diantara agama lain, Islam lah agama yang perkembangannya
tercepat di negara kerjaaan konstitusional tersebut.[km]
merupakan rumah bagi 2,5 juta muslim. Berdasarkan sensus penduduk
Inggris, jumlah muslim terus meningkat secara signifikan. Di tahun 2011,
jumlah mereka meningkat dari 3 persen ke 4,8 persen dari total
penduduk. Diantara agama lain, Islam lah agama yang perkembangannya
tercepat di negara kerjaaan konstitusional tersebut.[km]
Comment