4 Hal Yang Harus Disadari Dari Penjajahan Atas Palestina

Opini273 Views

 

Penulis:  Eva Arlini | Pengurus Rumah Quran al Aqsho

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Agresi militer terbaru Zionis Israel telah memporak porandakan Gaza. Mereka berdalih membalas serangan Hamas yang lebih dulu menyerang mereka. Namun nyatanya, mereka membabi buta mengarahkan bom – bom mereka ke rakyat sipil. Bangunan – bangunan pun hancur serta ribuan nyawa rakyat Palestina melayang.

Dunia tentu saja bereaksi terhadap pembantaian besar – besaran yang dilakoni zionis Israel terhadap Palestina. Kebanyakan ikut berduka serta mendukung perjuangan rakyat Palestina melawan zionis Israel. Namun tetap ada pihak – pihak yang berdiri di sisi zionis Israel, memberikan dukungan moril maupun materil terhadap mereka. Utamanya penguasa Amerika sebagai mitra utama zionis Israel didukung pula oleh para sekutu mereka dari kalangan petinggi Eropa serta para pengusaha.

Dalam beberapa hari mengikuti perjalanan genoside yang diperankan oleh zionis Israel ini, ada sejumlah hal yang perlu kita sadari.

Pertama, label hakiki yang harus dilekatkan pada zionis Israel adalah penjajah. Zionis Israel hadir di Palestina, mengusik ketenangan dan merampas paksa tanah – tanah pribumi Palestina.

Gelombang kedatangan Yahudi ke Palestina terjadi pasca perang dunia I atas inisiatif Inggris. Pribumi diusir dari tanah mereka. Tahun 1948 atas restu Inggris dan sekutu – sekutunya, berdirilah negara Israel.

Kedua, penjajahan zionis Israel terhadap rakyat Palestina masih berlangsung hingga kini. Sebuah kenyataan yang menyakitkan ketika Israel merajalela membunuhi rakyat Palestina di tengah jutaan pasang mata manusia di dunia, tanpa ada yang bisa menghentikan kejahatan zionis Israel.

PBB yang dianggap sebagai lembaga penjaga perdamaian bagai macan ompong di hadapan zionis Israel. Para pemimpin negeri – negeri muslim pun sama lemahnya di hadapan kebrutalan Israel. Mereka hanya bisa melakukan hal remeh – temeh berbentuk mengecam, hal yang rakyat jelata pun mampu melakukannya.

Para tentara negeri – negeri muslim sama sekali tak berguna karena berada di bawah komando pemimpin mereka yang berhati beku.

Zionis Israel ini memang beringas sekali. Seorang jurnalis sekaligus relawan Indonesia yang sudah tinggal lama di Gaza, Muhammad Husein melaporkan lewat akun Instagramnya bahwa ada belasan tentara zionis yang sedang ditawan dan diobati oleh Hamas, justru ikut tewas oleh serangan bom saudaranya sendiri.

Ketiga, ada orang – orang yang memancing di air keruh dalam musibah ini.

Disampaikan oleh tiktoker dengan nama akun Zahid Samosir, bahwa ada seorang tiktoker muslim di Amerika yang banyak followernya, ditawari pihak zionis Israel untuk menyebarkan berita hoax tentang Palestina. Upah yang ditawarkan untuk mencitranegatifkan perjuangan Palestina dan mencitrapositifkan kejahatan zionis Israel senilai seribu dolar Amerika tiap satu video.

Informasi tersebut senada dengan yang disampaikan seorang bule bersumber dari akun Instagram bernama PureBlood.Forever.

Ternyata para selebritis yang mendadak peduli dengan isu Palestina – Israel dan menyebarkan video dukungannya pada zionis itu tak murni. Kemungkinan besar merekalah buzzer bayaran itu. Bayangkan, teganya mereka mengambil keutungan dari derita sesamanya. Dingin sekali hati mereka. Sama saja dengan dinginnya hati orang – orang zionis Israel yang berpuluh tahun menjajah rakyat Palestina.

Dari sini kita juga menyadari bahwa zionis Israel bukan cuma ingin memenangkan wilayah Palestina dengan membunuhi seluruh penduduknya namun mereka juga ingin menang di dunia maya. Mereka ingin opini masyarakat dunia berpihak pada mereka. Mereka tak ingin disalahkan atas kejahatan mereka.

Tapi ternyata mereka tak sehebat itu. Mereka hanya manusia biasa. Ada Allah swt yang maha hebat. Meski Allah belum berkenan memenangkan rakyat Palestina, namun Allah swt tak membiarkan tipu daya orang jahat menang atas kebenaran.

Keempat, solusi tuntas penjajahan atas Palestina adalah tegaknya Khilafah. Palestina sangat membutuhkan Khilafah yang dapat menyatukan kekuatan umat islam dunia.

Di antara isak tangis dan kesedihan rakyat Palestina, ada yang berusaha mengetuk hati para tentara kaum muslim. Mereka mengatakan bahwa uang, doa dan solidaritas tak lebih penting dari pembebasan Palestina. Mereka memanggil para tentara kaum muslim untuk mendobrak pintu pembatas Gaza, sebagaimana pejuang Hamas memasuki wilayah zionis Israel untuk melakukan perlawanan.

Namun kita menyadari, tanpa komando sang pemimpin tertinggi sebuah negeri, tentaranya takkan bergerak. Di situlah urgensi keberadaan Khilafah. Khilafah adalah institusi warisan Nabi yang bertugas menjalankan syariah, menyebarluaskan dakwah serta membebaskan dunia dari penjajahan.

Hal ini dijelaskan di dalam Kitab Ajhizatul ad Daulah al Islamiyah karya Syekh Taqiyuddin an Nabhani.

Palestina berpenduduk mayoritas muslim. Sudah menjadi tugas Khilafah untuk melindungi rakyat Palestina sebagai wujud dari ikatan akidah antara mereka. Khalifah sebagai pemimpin tertinggi khilafah pasti akan memerintahkan tentara muslim untuk mengusir penjajah zionis Israel dari tanah Palestina.

Kita merindukan kehadiran tentara muslim atas komando khalifah yang  dengan gagah berani dan siap menolong umat islam yang tertindas di manapun termasuk di Palestina.[]

Comment