![]() |
Foto: copyright shanghaiist.com |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Perjuangan seorang ibu memang selalu luar biasa. Demi keluarga dan
anak-anaknya, ibu bisa berjuang luar biasa bahkan melebihi kapasitas
atau kemampuan dirinya. Di tengah keterbatasan pun, seorang ibu akan
terus berjuang demi memberi rasa aman dan nyaman untuk orang-orang
tersayangnya.
anak-anaknya, ibu bisa berjuang luar biasa bahkan melebihi kapasitas
atau kemampuan dirinya. Di tengah keterbatasan pun, seorang ibu akan
terus berjuang demi memberi rasa aman dan nyaman untuk orang-orang
tersayangnya.
Fang Wenying, hidupnya berubah total setelah sang
suami meninggal akibat jadi korban tabrak lari tiga tahun lalu. Dilansir
dari laman shanghaiist.com, untuk mencukupi kebutuhan
keluarga, ia harus melakukan tiga pekerjaan sekaligus di departemen
kebersihan kota Anqing dalam sehari. Bahkan 16 jam waktunya per hari
habis digunakan untuk bekerja.
suami meninggal akibat jadi korban tabrak lari tiga tahun lalu. Dilansir
dari laman shanghaiist.com, untuk mencukupi kebutuhan
keluarga, ia harus melakukan tiga pekerjaan sekaligus di departemen
kebersihan kota Anqing dalam sehari. Bahkan 16 jam waktunya per hari
habis digunakan untuk bekerja.

Setiap
harinya, ia harus bangun pukul 03.30 dan baru pulang pukul 22.30.
Perjuangannya pun makin berat karena ia harus melakukan itu semua dengan
satu lengan saja.
harinya, ia harus bangun pukul 03.30 dan baru pulang pukul 22.30.
Perjuangannya pun makin berat karena ia harus melakukan itu semua dengan
satu lengan saja.
Fang kehilangan sebelah lengannya setelah
bertengkar dengan sang suami tahun 2003 lalu. Menderita schizophrenia,
sang suami mencoba membunuh putrinya dengan pisau. Saat Fang berusaha
melindungi putrinya, ia malah harus kehilangan satu lengannya. “Di
masa-masa kelam itu aku ingin bercerai,” kata Fang. “Tapi setelah ia
kembali sehat, ia memohon agar aku tak meninggalkannya.”
bertengkar dengan sang suami tahun 2003 lalu. Menderita schizophrenia,
sang suami mencoba membunuh putrinya dengan pisau. Saat Fang berusaha
melindungi putrinya, ia malah harus kehilangan satu lengannya. “Di
masa-masa kelam itu aku ingin bercerai,” kata Fang. “Tapi setelah ia
kembali sehat, ia memohon agar aku tak meninggalkannya.”

Pekerjaan
berat itu rela ia lakukan demi bisa menghidupi dan membiayai dua orang
putrinya. Putri sulungnya yang berusia 21 tahun, Tingting kini berada di
tahun pertama kuliah di Anhui Foreign Language University. Dan biaya
kuliah per tahunnya mencapai 10 ribu yuan (sekitar 21,5 juta rupiah).
Putri bungsunya Dandan (20 tahun) memutuskan berhenti sekolah dan
bekerja di toko roti untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
berat itu rela ia lakukan demi bisa menghidupi dan membiayai dua orang
putrinya. Putri sulungnya yang berusia 21 tahun, Tingting kini berada di
tahun pertama kuliah di Anhui Foreign Language University. Dan biaya
kuliah per tahunnya mencapai 10 ribu yuan (sekitar 21,5 juta rupiah).
Putri bungsunya Dandan (20 tahun) memutuskan berhenti sekolah dan
bekerja di toko roti untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Fang
memaparkan pada reporter kalau dalam sebulan ia bisa mengantongi 2.800
yuan (sekitar 6 juta rupiah) sementara putrinya bisa mendapatkan
penghasilan sampai 1.000 yuan (sekitar 2,1 juta rupiah). Melakukan tiga
pekerjaan dalam sehari dengan hanya satu lengan pastilah hal yang tak
mudah bagi Fang, ya Ladies.
memaparkan pada reporter kalau dalam sebulan ia bisa mengantongi 2.800
yuan (sekitar 6 juta rupiah) sementara putrinya bisa mendapatkan
penghasilan sampai 1.000 yuan (sekitar 2,1 juta rupiah). Melakukan tiga
pekerjaan dalam sehari dengan hanya satu lengan pastilah hal yang tak
mudah bagi Fang, ya Ladies.

Ketika
ditanya apa alasan Fang berkorban dan berjuang sekeras itu, ia menjawab
kalau hanya dengan kerja keras itulah ia bisa mendapatkan biaya untuk
pendidikan putrinya. Sejak kisah Fang tersebar di berbagai media dan
dunia maya, banyak yang memberi simpati. Fang mendapat pujian atas
pengorbanan dan kerja keras yang ia lakukan untuk anak-anaknya.
ditanya apa alasan Fang berkorban dan berjuang sekeras itu, ia menjawab
kalau hanya dengan kerja keras itulah ia bisa mendapatkan biaya untuk
pendidikan putrinya. Sejak kisah Fang tersebar di berbagai media dan
dunia maya, banyak yang memberi simpati. Fang mendapat pujian atas
pengorbanan dan kerja keras yang ia lakukan untuk anak-anaknya.
“Compassion
is like mother giving love to her children. Mother’s ways are higher
than others, even when everyone rejects, mother accepts with her arms
open and wide.”
is like mother giving love to her children. Mother’s ways are higher
than others, even when everyone rejects, mother accepts with her arms
open and wide.”
― Amit Ray
Semoga Fang juga
semua ibu di dunia ini selalu diberi kekuatan untuk memberikan yang
terbaik untuk anak-anaknya, ya Ladies. Dan kita sebagai anak semoga
masih punya banyak waktu dan kesempatan untuk melakukan yang terbaik
untuk ibu kita.[vem]
semua ibu di dunia ini selalu diberi kekuatan untuk memberikan yang
terbaik untuk anak-anaknya, ya Ladies. Dan kita sebagai anak semoga
masih punya banyak waktu dan kesempatan untuk melakukan yang terbaik
untuk ibu kita.[vem]
Comment