Oleh: Wulan Shavitri Nopi, Pelajar SMKN 4 Bandung
__________
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Al-Qur’an adalah Kalamullah. Tidak ada ucapan terbaik selain Al-Qur’an. Rasulullah saw bersabda: “Sungguh ucapan terbaik adalah Kitabullah dan petunjuk terbaik adalah petunjuk Muhammad.” (Hr. Bukhari).
“Bacalah Al-Qur’an karena sesungguhnya Al-Qur’an itu menjadi syafa’at bagi para pembaca pada hari kiamat.” (Hr. Muslim).
Dengan hadist tersebut menguatkan kita agar senantiasa untuk terus mengamalkan Al-Qur’an, begitu juga di 11 bulan lainnya jangan sampai kita termasuk golongan orang yang hanya mengamalkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan saja.
Sekalipun belum lancar dan fasih ketika membaca Al-Qur’an, Rasulullah saw memberi tahu kepada kita bahwa “Orang yang pandai membaca Al-Qur’an akan di tempatkan bersama malaikat yang mulia dan terpuji. Adapun orang yang terbata-bata dan merasa sulit membaca Al-Qur’an akan mendapat dua pahala (Hr.Muslim dan Bukhari).
Masya Allah begitu mulianya orang yang senantiasa berjuang untuk terus belajar Al-Qur’an dan terus mengamalkanya, Allah swt memberikan banyak pahala dan keberkahan di dalamnya.
Al-Qur’an bukan hanya menjadi syafa’at bagi pembacanya, Allah akan memberikan mahkota kepada kedua orang tua sang pembaca Al-Qur’an di syurga nanti, sebagaimana sabda Rasulullah saw:
“Siapa saja yang selalu membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, niscaya Allah swt akan memakaikan mahkota kepada kedua orangtuanya nanti pada hari kiamat. Cahaya mahkota tersebut lebih indah dari cahaya matahari yang menyinari rumah-rumah dunia (Hr. Abu Dawud).
Selain keberkahan yang Allah berikan di dunia, Allah juga memberikan kenikmatan yang tak terhingga di akhirat kepada seorang ahli Qur’an. Karena Al-Qur’an hakikatnya adalah pedoman kehidupan maka harus di terapkan dan di amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi kembali diingatkan Al-Qur’an tak hanya sekedar dibaca, Al-Qur’an wajib di pahami isinya, Rasulullah menyinggung orang yang hanya membaca tapi tidak memahami:
“Akan keluar beberapa kaum dari umatku yang ‘meminum’ Al-Qur’an seperti mereka meminum susu (Hr-Ath-Thabari)
Maksudnya, orang seperti ini membaca dengan lisan tapi tidak merenungi makna-makna dan tidak merenungi hukum-hukum yang telah Allah tetapkan. Al-Qur’an yang mengandung sejumlah larangan tetapi larangan tersebut justru ia langgar. Telah jelas Al-Qur’an melarang untuk melakukan riba, ghibah, menyakiti hati orang, dsb dengan mudah dan tanpa disadari hal tersebut menjadi hal yang lumrah serta dilakukan setiap hari.
Al-Qur’an melarang segala bentuk kezaliman tetapi ia malah sering berbuat zalim kepada orang lain. Telah jelas Al-Qur’an memerintahkan kita untuk mengamalkan dan menerapkan syariah-Nya secara kaffah tapi justru kita memakai kapitalisme yang tidak bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, sebagaimana yang telah terjadi hari ini. Wallahu a’lam Bi Shawwab.[]
Comment